Selasa, 28 Januari 2014

Pengasih nabi yusuf

ILMU PENGASIHAN AURA Nabi YUSUF
Seperti yang telah saya jelaskan dalam Kajian Ilmu-Ilmu Gaib: “Tentang Ilmu Pengasihan”. Seseorang yang membekali dirinya dengan ilmu pengasihan lebih mudah sukses dalam kehidupannya. Karena akan lebih dikasihi banyak orang, diterima dimana saja, mudah bergaul jadi banyak teman dan saudara, cepat dapat pasangan, diperlakukan baik oleh siapa saja apalagi oleh calon mertua atau atasan/boss, mudah dipercaya teman/relasi/konsumen/klien, mudah cari kerja, mudah tembus tes wawancara pekerjaan dan akhirnya rejekipun jadi lancar. Ada banyak sekali Ilmu-Ilmu Pengasihan. Berikut ini saya jabarkan salah satu Ilmu Pengasihan Umum yang bernama Ilmu Pengasihan Aura Yusuf.RIWAYAT
Sesungguhnya Tuhan pernah menciptakan satu anak manusia yang diberi kelebihan berupa wajah yang rupawan dan kerajaan yang besar. Ia disebut sebagai manusia tertampan didunia sepanjang masa. Ketampanan semua orang dijagad raya ini tidak bisa dibandingkan dengan ketampanannya. Ibarat bila sekarang ada pemenang audisi sebagai orang tertampan didunia, maka ketampanan orang tersebut baru seperseratusnya dari ketampanan hamba Tuhan ini.Semua wanita baik tua/muda, single atau sudah bersuami, bila melihatnya maka akan kagum luarbiasa. Bila semua wanita yang sedang mengupas buah dengan pisau menatapnya, maka akan terlenalah semua wanita itu hingga teririslah tangannya oleh pisau yang sedang dipegangnya. Karena ketampanannya orang ini, semua wanita jadi terlena, jatuh hati dan lupa kepada suami. Dan kaum laki-laki pun mengakui ketampanan orang ini, hingga selalu mempunyai rasa was-was dan khawatir bila istrinya terlena terhadapnya. Orang tertampan tersebut adalah Yusuf as. Selain dikarunia bagus rupa, bagus budi pekerti, kerajaan yang besar beliau juga seorang Nabi, hamba utusan Tuhan.ILMU PENGASIHAN AURA YUSUF
Berangkat dari cerita keelokan Nabi Yusuf as inilah, kemudian muncul yang namanya Ilmu Pengasihan Aura Yusuf. Ada juga yang menyebutnya Doa Nabi Yusuf.
Sebagai berikut:
Doa Yusuf

Allahummaj ‘alnii nuuru Yusufa ‘ala wajhii fa man ro aanii yuhibbunii mahabbatani.

Artinya:
“Ya Allah ya Tuhan kami, jadikanlah nur cahaya (ketampanan) Nabi Yusuf AS atas wajahku, barang siapa yang melihatku ia menjadi kagum dan cinta kasih kepadaku”.

Cara mengamalkannya:
Untuk menghayati agar Ilmu Pengasihan ini terpatri dalam diri, maka sebelumnya kerjakan dulu Puasa selama 7 hari. Selama masa puasa dan setelah usai menjalani puasa amalkanlah doa Yusuf tersebut sebagai berikut:
  * Setiap habis shalat, bacalah doa diatas 7 kali sambil menahan nafas. Kemudian tiupkan ke kedua telapak tangan lalu diusapkan diwajah dan badan.
  * Pada saat bercermin, bacalah doa diatas 7 kali.
  * Pakailah minyak wangi (parfum) Non Alkohol, sebelum memakainya bacalah doa diatas 7 kali.
  * Bagi yang pria: Setiap bulan purnama (tanggal 15 bulan Jawa/Arab), tataplah bulan kemudian bacalah doa tersebut 7 kali. Sertai dengan sugesti yang kuat.
  * Bagi yang Wanita: Pada tengah malam di hari kelahiran anda (weton), mandilah dengan air bunga setaman. Sesudah mandi bacalah doa tersebut 7 kali.Berikut ini contoh doa mahabbah yang khusus untuk ditujukan kepada seseorang :

  * Lakukan selama 7 malam berturut-turut. Bacalah doa Aura Yusuf diatas sebanyak … kali.
  * Lalu ucapkan dengan agak keras (mantap) : “Wahai saudaraku Yusuf, aku mencintai …, aku ingin ia juga mencintaiku. Ya Allah kabulkanlah keinginanku”.Dengan amalan ilmu Pengasihan Aura Yusuf diatas niscaya pancaran aaura kharismatik dan inner beauty anda akan semakin meningkat (terang). Dapat dites dengan foto aura. Bila ada hal yang kurang jelas, silahkan membaca diskusi kolom komentar dibawah ini. Semoga bermanfaat.

Hukum belajar pelet

PELET DALAM TINJAUAN SYARIAT ISLAM

Oleh : Abu Ibrohim Abdullah bin Mudakir Al-Jakarty

Pelet adalah sebuah istilah yang ma’ruf di masyarakat kita, tapi sayangnya banyak orang yang tidak mengetahui hakekat dan hukumnnya.
Oleh karena itulah saya berusaha dengan memohon pertolongan kepada Alloh untuk menuangkan kesederhanaan ilmu saya pada artikel ini.
Dalam bahasa arab yang sesuai dengan pengertian pelet yang kita kenal adalah, “At Tiwalah” tiwalah sebagaimana di definisikan oleh syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwasannya hal itu dapat menimbulkan kecintaan istri kepada suaminnya atau suami kepada istrinya. (Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab : 77). Jadi apapun namanya baik tiwalah, mantra – mantra pengasih ataupun yang lainnnya, kalau hakekatnya sama maka hukumnya sama.
Jadi… apa sih hukumnya pelet?
Pelet itu termasuk pebuatan sihir, sedangkan sihir hukumnya haram temasuk perbuatan kekufuran yang menyebabkan pelakunya keluar dari islam (murtad), berkata Syaikh Muhammad Bin ‘Abdul Wahhab, pada kitabnya pembatal keislaman : “Pembatal keislaman yang ketujuh SIHIR dan diantara jenis sihir adalah as-sharf dan al-athaf, barangsiapa yang melakukannya atau ridho dengannya maka kafir, dalilnya adalah Firman Alloh Ta’ala :

وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفُرْ
Artinya : “Dan tidaklah kami megajarkan (sihir) kepada seorang pun sampai kami berkata sesungguhnya kami adalah fitnah (ujian), maka janganlah kalian kafir” (QS. Al-Baqarah : 102 )
Berkata syaikh Muhammad Al-Wushoby : “as-sharf” adalah perbuatan sihir yang di inginkan dengannya, merubah manusia dari apa yang dicintainya. Seperti merubah kecintaan seorang suami kepada istrinnya menjadi benci. “al-athaf” adalah perbuatan sihir juga, yang dikehendaki dari sihir tersebut kecintaan seseorang dari apa yang tidak dicintai menjadi cinta dengan cara-cara syaitan. (Qaulul Mufid Fi ‘adilati Tauhid : 50) ini yang dikenal oleh istilah kita sebagai pelet.
Jadi pelet termasuk perbuatan sihir maka mempelajari dan melakukannya termasuk perbuatan haram bahkan kesyirikan dengan kesyirikan yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari islam.
Berkata Al-Haafidz Ibnu Hajar pada firman Alloh Ta’ala
إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفرْ
Artinya : “Sesungguhnya kami adalah fitnah (ujian), maka janganlah kalian kafir” (QS. Al-Baqarah : 102 )
bahwa di dalam ayat ini terdapat isyarat mempelajari sihir merupakan perbuatan kekufuran maka mengamalkan sihir merupakan perbuatan kekafiran. (Fathul Bari :jilid 10. hal: 262, maktabah As-shofa)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ibnu mas’ud radhiyallahu ‘anhu, berkata : ”Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda : “ Bahwasanya ruqyah (Ruqyah syirkiyah) jimat dan pelet adalah perbuatan syirik”
(HR. Abu Dawud, Imam Ahmad dan selain dari mereka. Dishohihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Hadits Shohihah dan dihasankan oleh Syaikh Muqbil bin Hady Al-Wadi’iy dalamShohihul Musnad)
Berkata Syaikh Sholih Fauzan: “Bahwasanya dalam hadits ini terdapat penjelasan bahwa perkara-perkara yang disebutkan dalam hadits ini adalah perbuatan syirik yang dapat menghilangkan Tauhid” (Mulakhos Syarah Kitab Tauhid, hal. 79
Bekata Syaikh Ahmad An – Najmi, setelah menjelasakan pengertian (at-tilawah : pelet) “Bahkan jika seseorang melakukan demikian itu  (pelet) bahwasannya dia telah melakukan macam dari macam sihir, dan sihir perbuatan haram, tidak dapat melakukannya kecuali oarng kafir (karena sihir tidak didapat kecuali dengan kekufuran)” (Syarh kitab tauhid Syaikh Ahmad An Najmi:73)
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa pelet termasuk dari perbuatan sihir yang hukumnya haram, bahkan merupakan perbuatan kekufuran.
SUMBER :
http://tauhiddansyirik.wordpress.com/2008/11/19/pelet/

Raja pengasih

Raja Ilmu Pengasih

Membaca judul di atas tentu saja para sahabat membayangkan kehebatan ilmu pengasih yang satu ini. Ya, nama yang saya dapatkan dari sang guru memang demikianlah adanya: Raja Ilmu Pengasih! Bisa jadi, sebutan “raja” ini disematkan karena memang sesuai dengan kehebatan yang dimiliki oleh amalan ilmu ini, meski saya sendiri belum pernah sekalipun menguji kehebatannya dengan tujuan untuk memelet seorang gadis yang saya cintai. Maklum saja, ilmu-ilmu semacam ini memang tak patut untuk diujicobakan kehebatannya kepada target khusus atau perorangan dalam konteks asmara, sebab efek gaibnya bisa sangat fatal akibatnya. Misalnya saja, jika saya memelet seorang gadis dengan ilmu ini dan saya tidak serius dengannya, atau dalam arti hanya ingin mempermainkannya, maka bisa jadi gadis itu akan mengalami gangguan jiwa yang sulit untuk disembuhkan, sehingga akan merusak masa depan yang bersangkutan. Karena itulah, mengawali tulisan ini, penting saya tegaskan agar para sahabat sekalian jangan menggunakan ilmu ini untuk tujuan main-main, atau hanya sekedar ingin menguji kehebatannya semata.
Penting pula diketahui, amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih ini juga bisa digunakan untuk tujuan pengasih yang sifatnya umum. Tentu saja ada rahasia serta kunci-kunci khususnya, yang beberapa di antaranya akan saya beberkan lewat halaman ini.
Sebelum kita bahas lebih jauh, penting saya ingatkan bahwa amalan Raja Ilmu Pengasih ini sesungguhnya ada dua versi. Versi pertama dalam Bahasa Jawa dan versi kedua dalam Bahasa Arab. Yang akan saya beberkan dalam Rubrik Primbon kali ini hanya versi yang berbahasa Jawa saja. Maaf beribu maaf, untuk versi yang berbahasa Arab tidak dapat saya beberkan karena sifat kerahasiaannya yang memang sangat khusus, disamping juga efek gaibnya yang sangat keras. Nah, penting menjadi catatan, ritual Raja Ilmu Pengasih berbahasa Arab inilah yang salah satunya saya gunakan untuk proses pengisian Gelang Kayu Kaukah Berkaromah, sehingga power gaibnya insya Allah sangat baik, seperti yang telah dibuktikan oleh sejumlah orang yang telah memaharinya.
Secara pribadi saya sendiri sangat mempercayai keampuhan power gaib ilmu pengasih bergelar Raja Ilmu Pengasih ini. Mengapa? Karena saya mendapatkan pengijazahan ilmu ini langsung dari seorang yang telah mempraktikkannya sendiri. Beliau dikenal dengan nama Ki Marwan Bongkok. Nama aslinya Ahmad Marwani. Karena tubuhnya bongkok sejak lahir maka ia kemudian lebih dikenal dengan sebutan Ki Marwan Bongkok.
Saya mengenal Ki Marwan Bongkok beberapa tahun silam saat berkunjung ke rumahnya yang terletak di lereng Gunung Pulosari, Pandeglang, Banten. Waktu itu usianya sudah 70-an tahun, dan ia sudah mulai sakit-sakitan. Dengan alasan itu maka ia mengundang saya dan mengijazahkan amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih ini, baik yang versi Bahasa Arab maupun yang versi Bahasa Jawa.
Waktu itu saya sempat bertanya, “Mengapa Aki tidak mengijazahkan ilmu ini kepada orang lain atau anak-anak Aki sendiri?”
“Kesembilan anak Aki semuanya perempuan, dan Aki pantang mengijazahkan ilmu kepada perempuan. Aki juga tidak memiliki saudara lelaki. Karena itu Aki anggap kaulah orang yang tepat meneruskan ilmu ini,” jawabnya.
Tiga tahun silam Ki Marwan Bongkok menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia yang diperkikarakan sudah mencapai 76 tahun. Tanpa bermaksud merendahkannya, saya akan menceritakan sedikit mengenai profil guru saya yang satu ini.
Seperti yang saya singgung di muka bahwa sejak lahir Ki Marwan ini sudah cacat, yakni bongkok, dengan kaki kiri yang juga lumpuh sejak lahir, sedang kaki kanannya relative normal. Oleh karena keadaannya yang sedemikian, bila berjalan ia harus menggunakan tongkat untuk menopang tubuhnya.
Karena tubuhnya yang bongkok itu, maka bila berdiri berendengan dengan saya yang bertinggi badan 172 senti, Ki Marwan hanya setinggi perut saya. Bisa dibayangkan bagaimana sosok pria ini, bukan?
Tetapi tunggu dulu! Walau secara fisik ia memiliki keterbatasan dan banyak kekurangan, tapi dalam soal asmara Ki Marwan ini bisa dibilang jagonya. Bayangkan saja, seumur hidupnya ia sudah menikahi 23 orang wanita yang menurutnya semuanya cantik. Maksud saya bukan dinikahi dalam waktu bersamaan, namun statusnya kawin cerai dan bila dihitung sudah berjumlah sedemikian itu.
Bahkan, dalam ceritanya kepada saya, Ki Marwan mengaku pernah menyatukan ke-4 orang isterinya dalam satu rumah sekaligus. Dan, dari keempat isterinya inilah Ki Marwan mendapatkan 9 orang anak yang kesemuanya perempuan. Ketika meninggal ia sudah memiliki beberapa puluh orang cucu dan cicit.
Yang juga terasa unik, katika saya bertemu dengannya ternyata Ki Marwan masih beristerikan seorang wanita yang usianya terpaut jauh dengannya. Saya taksir isteri Ki Marwan ini baru berusia sekitar 40-an tahun. Dan menurut Ki Marwan perempuan inilah yang terhitung sebagai isterinya yang ke-23.
“Insya Allah ini yang terakhir, sebab saya sudah tua dan sakit-sakitan!” celotehnya sambil terkekeh-kekeh. Dan memang perempuan yang saya sapa sebagai Umi Leha itu akhirnya menyandang status sebagai isteri terakhirnya, sebab tak lama kemudian Ki Marwan Bongkok tutup usia.
Masih tentang Ki Marwan Bongkok. Dalam bincang-bincangnya dengan saya ia juga sempat menceritakan pengalaman masa mudanya yang sangat menyedihkan. Ketika itu ia masih tinggal di kampung halamannya di daerah Malimping, Banten Selatan. Ia mengalami masa-masa yang sangat sulit. Akibat penampilan fisiknya yang penuh dengan kekurangan itu ia banyak dihina oleh gadis-gadis di desanya. Jangankan bisa memikat hati mereka, untuk sekedar bertegur sapa saja tak ada seorang gadis pun yang sudi melayaninya.
Sampai suatu ketika ia mendapatkan pengalaman yang sangat pahit. Seorang gadis meludahi wajahnya hanya karena ia nekad menyapanya. Gadis itu bernama Salmah, putri kepala desa setempat. Berawal dari kepahitan inilah Marwan muda kemudian pergi mengembara meninggalkan desanya. Sampai kemudian pengembaraanya berakhir di sebuah desa terpencil di Kediri, Jawa Timur. Di tempat ini ia mesantren selama bertahun-tahun, dan dari Kyai-nya pula ia diberi ijazah amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih.
“Korban pertama Ilmu Raja Pengasih, ya si Salmah itu. Padahal waktu itu dia sudah bersuami, tapi Aki tetap nekad memeletnya. Dia bercerai dengan suaminya dan langsung aki nikahi. Warga sekampung jadi geger!” Begitulah cerita Ki Marwan Bongkok sambil kembali terkekeh-kekeh.
Nah, agar para sahabat tidak semakin penasaran, berikut ini saya beberkan amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih versi Bahasa Jawa:
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM. NIAT INGSUN AMATEK AJIKU KI SEMAR PUTIH. TEGUH MAHAL SELAMAT ALLAH ORA KATUN. SERI PUTIH SEJATI PATINING URIP METU SAKING PENGUCAP PENINGGIL MIJIL. SUKMA ANONTON INTENING SANG MAYA PUTIH. BOCAH KEMBAR BINAYUNGAN. YA INGSUN ANAKE ARJUNA PUTRI. KAIRING KI SEMAR PUTIH. NYAI KILUYU TEKA WELAS TEKA ASIH TEKA KEDAK TEKA LEREK. TEKA TALUH TEKA SUJUD ROHE SI JABANG BAYI “SEKALIAN MANUSIA” MARANG ROH SI JABANG BAYIKU….(sebut nama sendiri). LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSUULULLAAH.
Cara mengamalkannya:
- Puasa mutih 3 hari 3 malam dan patigeni sehari semalam. Maksud puasa mutih di sini sahurnya hanya makan nasi putih dan minum air putih. Namun ketika berbuka yang boleh dimakan hanya 3 biji pisang emas dan segelas air putih. Ingat, Anda diperbolehkan makan setelah waktu Isya, namun yang boleh dimakan khusus hanya makanan yang tidak berasal dari bahan-bahan yang bernyawa (Inilah yang dinamakan puasa mutih menurut Ilmu Hikmah, jadi sedikit berbeda dengan puasa mutih versi Kejawen).
- Lakukan ini selama 3 hari berturut-turut, dan pada hari terakhir (hari ketiga) hendaklah melakukan patigeni. Maksudnya, setelah waktu Isya Anda meniatkan diri untuk tidak tidur, tidak makan dan minum pada malam itu hingga siang hari (hari keempat), sampai kemudian berbuka pada waktu Magrib dengan sepiring nasi putih dan segelas air putih juga. Setelah masuk waktu Isya Anda sudah diperbolehkan makan seperti biasanya.
- Yang penting diingat, ritual puasa ini sangat baik dan jauh lebih berbobot bila dimulai pada hari weton/kelahiran Anda.
- Selama menjalankan puasa tersebut Anda harus membaca amalan di atas sebanyak kemampuan Anda tanpa perlu dihitung bilangannya. Semakin banyak tentu semakin baik. Bacalah setiap habis sholat fardhu dan malamnya sehabis sholat Hajat atau Tahajud.
- Setelah tamat menjalankan ritual puasa sebagaimana dijelaskan di atas, amalan di atas cukup dibaca sekali saja setiap hari, terutama ketika Anda akan melakukan aktivitas di luar rumah. Setelah membacanya usapkan kedua belah telapak tangan ke wajah. Insya Allah wajah Anda akan menawan, berkharisma dan muda menarik hati siapa saja yang melihatnya.
Lalu, bagaimana jika hendak ditujukan untuk menawan hati sang pujaan hati? Mudah saja. Lafadz “SEKALIAN MANUSIA” (sengaja saya beri tanda kutip agar mudah mengingatnya) diganti dengan nama orang yang Anda tuju. Tetapi ingat, setelah berhasil menawan hatinya maka Anda harus menikahinya. Jangan sekali-kali menggunakan ilmu ini untuk tujuan balas dendam atau mencari kepuasan semata. Gunakanlah hanya untuk tujuan mencari pasangan hidup sesuai dengan kehendak dan ridho Allah, atau untuk tujuan positif agar Anda disukai oleh banyak orang.
Demikianlah uraian mengenai amalan ilmu Raja Ilmu Pengasih versi Bahasa Jawa. Sekedar catatan, perbedaan signifikan ilmu Raja Ilmu Pengasih versi Bahasa Jawa dengan versi Bahasa Arab hanya terletak pada manteranya, sedangkan cara ritualnya hampir sama persis. Akan tetapi yang istimewa, Raja Ilmu Pengasih dalam Bahasa Arab khasiatnya lebih dahsyat dan bisa juga digunakan secara khusus untuk tujuan perorangan namun di luar konteks asmara. Misalnya saja untuk menundukkan majikan, atasan, pejabat, suami atau isteri, dan siapa saja sesuai dengan kepentingan kita. Dengan alasan inilah maka saya sengaja memilih ritual Raja Ilmu Pengasih versi Bahasa Arab ini untuk proses pengisian Gelang Kayu Kaukah Berkaromah, disamping pula amalan Ilmu Hikmah lainnya.
Penting diingat, segala ilmu hanya akan berdayaguna bila kita istikomah dalam mengamalkannya. Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan besar ataupun kecil. Insya Allah, Tuhan meridhoi kita semuanya…!

Ahad, 26 Januari 2014

KITAB RIJALUL GHOIB

KITAB RIJALUL GHOIB
*KALIMAH ASSAMAWAT*
Mursyid Thoreqoh   QodiriyyahAnshoriyyah.
" Subhanalloh...subhanalloh..subhanallohWalhamdulillah Ya Ghofar.Ya Ghoibussalam.Assyahadualla illa ha illallohWa asyahaduanna MuhammaddarrosulullohBilbarokah walkaromah Syidina Ali Waliyulloh.Ya Aba abdillah Sayyidina Husein salam alaika.Bilbarokah Wal Karomah Syech Abdul Qodir Waliyulloh. Amma Ba'du :" Jadikanlah Kitab RIJALUL GHOIB ini sebagai ilmu warisan dan wawasan dalam memahammi Alam Ghoib ciptaan Alloh swt.aamiin.Untuk mendalami Hal-Hal yang bersifat Ghoib tanpa tuntunan yang jelas dan benar akan mengiring kita menjadi Budak MAHLUQ GHOIB yang di Murkai Alloh swt. Na'udzubillah Mindzalik...Tetaplah berpegang teguh pada Al Quran dan Al Hadist dan Fatwa Alim Ulama agar kita semua selamat Dunia Akherat.Tidak semua Manusia bisa mengenal dan merasakan Alam Ghoib terkecuali sudah di takdirkan Alloh swt.Aamiin.

TUJUH  BELAS  FATWA  HARAMDalamSHOLAWAT  QODIRIYYAH                                                                                                                       
1.       HARAM MENINGGALKAN SHOLAT WAJIB2.       HARAM  MENYAKITI DAN MENELANTARKAN KE DUA ORANG TUA.3.       HARAM MENYAKITI PARA  ALIM ULAMA, USTADZ, MURSYID,AHLI DZIKIR DAN SHOLAWAT.4.       HARAM MENYAKITI DAN MEMBUNUH MANUSIA5.       HARAM MEMAKAI JIMAT6.       HARAM BUNUH DIRI7.       HARAM BERKHAYAL DAN BERMALAS- MALASAN8.       HARAM BERZINA9.       HARAM BERJUDI10.    HARAM MINUM – MINUMAN KERAS ( MIRAS)11.    HARAM MENCURI / MERAMPOK12.    HARAM MEMAKAN / MENGGUNAKAN UANG ANAK YATIM PIATU13.    HARAM BERKATA BOHONG DAN FITNAH14.    HARAM MENGGUNAKAN UANG DARI RENTENIR                        (LINTAH DARAT)15.    HARAM MENELANTARKAN ANAK DAN ISTRI / SUAMI16.    HARAM KELUAR DARI AGAMA ISLAM ( MURTAD )17.  HARAM MEMUSUHI MEMERANGI AGAMA DAN KEYAKINAN ORANG LAIN.
*PATUHILAH MURID-MURIDKU INSYA ALLOH HIDUPMU SELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT AMIN*

*SKETSA AJARAN THOREQOT QODIRIYYAH**SYEKH IBRAHIM AL BAGDADI*

*KENING*
*                                                                                                        A                                                                   **                                                                                                               *                                                                                                                         A                                                                                                                                                                                                                                   

*KIRI*
*KANAN*
  
*D*
 

                                                                                          *B*

*PERUT*
  
                                                                                  *C*

Keterangan : ж.  Dzkir lisan ini hanya dapat di pelajari melalui bimmbingan Mursyid         THOREQOT QODIRIYYAHж.  Khusus pada perut  ( lihat no C ) tahan nafas tiga detik sambil perut  di tekan ke dalam

                                     Di dalam hati                                                                             **     Keterangan :ж. Dzikir Qolbi ini hanya dapt di pelajari lewat bimbingan Mursyid        THOREQOT QODIRIYYAH
                                      Di dalam hati                                                                            **Keterangan :ж  Dzikri sirri ( rahasia ) ini hanya dapat di pelajari lewat bimbingan  Mursyid THOREQOT QODIRIYYAH ж  Karena dzikir sirri ini adalah gerbang ma’rifatullohж  Mintalah bimmbingan dengan mursyid THORIQOT  QODIRIYYAH  yang engkau yakini ж Ingatlah wahai keturunan dan murid-muridku semua ilmu wajib ada mursyid atau pembimbingnya , bila mana tidak maka syaitonlah gurunya , Naudzubillah Min Dzalik 




*SAMBUTAN PENULIS*
Bismillah walhamdulillah subhanalloh Allohhuaakbar..aminsholi wa salim alan nabiyina Muhammad saw..Kami sebagai penyusun hanya bisa menyusun yang terbaik di bawah arahan Mursyid kitasyekh aby muhammad muchlas al anshory.aminsemoga kitab ini menjadi berkah dan amal baik kita semua.amin dankami memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan kitab ini.aminTrimakasih.salam hormat kami.
Ttd ketua penyusunMuh.sulthon Al latiief
*KITAB**" RIJALUL GOIB"**Kajian ke 1:**Awal memahammi Alam Goib itu harus punya pondasi yg jelas dan kuat...yaitu : Akal dan Hati serta prilaku yg Bersih,Baik dan Benar...**Benar yg punya kaitan dengan dasar Hukum Agama...**Jika Pondasi sudah kuat insyaalloh Alam goib yg di pelajari dan di alami adalah Alam Goib yg di ridhoi Alloh swt...aamiin.*
*Kajian ke 2:**" Sebelum memasuki Alam Goib maka wajib Bagi si Murid atau SALIK yg sedang SULUK**( Perjalanan mensucikan diri untuk mengenal Tuhan yg Maha Agung dan  Maha suci ) Harus Bisa membedakan Mana Ruhani dan Mana Jasad serta mengenal adat juga adab agar mampu berkomunikasi dengan ke duanya(Ruhani dan Jasad )**Untuk bisa Berkomunikasi dengan Ruhani dan Jasad perbanyak Tafakur dan puasa senin - Kemis jk Mampu puasa Nabi Daud... *

*Kajian ke 3:**" Sangat di anjurkan agar para Salik/Murid mempunyai Ruangan KHOLWAT/TAFAKUR, yg mana Ruangan tersebut sangat di sukai oleh Alam Karomah dan Alam Malakut...**Adapun Ruangan tersebut terdiri dari :**-Ukuran Ruangan Minimal seukuran sajadah.**-Semua Dindingnya di lapisi kain putih..pintu Masuk  memakai kain Warna Hijau Tua.**-Gunakan Baju jubah putih / atasan dan bawah putih/ utk wanita pakai Mukenah jk berada di ruangan tersebut.**-perlengkapan di dalam ruangan : Sajadah berlapiskan kain putih,**Al Quran,Kitab Sholawat Qodiriyyah,Tasbeh dan Farhum tanpa Al kohol.**-Waktu wajib Tiap Malam jumat amalan Istiqomah baca Sholawat Qodiriyyah..minimal sebulan sekali..**-Yang di amalkan...wajib tuntunan dari Mursyid langsung sesuai Maqom.*
*Kajian ke 4 :**" MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU "**Artinya : " Siapa yg mengenal Dirinya,maka Dia akan Mengenal TuhanNYA...**- Awal mengenal Diri Sendiri itu Fahami Nafsu sendiri lalu kendalikan Nafsu itu...untuk Tahap awal lawan semua keinginan Nafsu sendiri...**Sebagai contoh :**" Ketika Mau makan Daging..lalu tahanlah ganti dgn memakan Sayuran...begitu seterusnya...**" Lakukan perubahan-perubahan ke arah yg lebih Baik lagi secara terus menerus tanpa letih...Sampai tiba waktunya Alloh swt membuka Hijab/Tabir penghalang antara Dirimu Dan Alloh swt...**Aamiin.*
*Kajian ke 5 :**" Wahai Para Salik/ Murid..**Sekuat mungkin Hindari Kekerasan dalam bentuk apapun...**Karena Alam Goib yg di Ridhoi Alloh swt..**Hanya bisa menerima manusia-Manusia yg bisa memaafkan kesalahan manusia lainnya dan sabar dalam menjalani Ujian Hidup ini.*
*Kajian ke 6 :**" Rutinlah berwudhu sebelum tidur malam...**Sangat baik lg jk mampu sholat Tobat 2 rokaat..**Karena Alam Goib dalam Naungan Alloh swt sangat suka dan cinta kepada Manusia-Manusia yg suci Lahir dan Bhatin ketika Ruh mereka lepas dari Raganya..*
*Kajian ke 7 :**" Ada Empat Unsur dasar Asal-muasal Terbentuknya Alam Goib yg di Ridhoi Alloh swt..:**1.Tercipta dari Unsur CAHAYA.**Kehadirannya dapat kita Rasakan dan lihat baik ketika kita dalam keadaan sadar maupun ketika sedang tertidur, Sesuai dengan maqom/kedudukan manusia tersebut di hadapan Alloh swt.**2.Tercipta dari Unsu UDARA.**Kehadirannya dapat kita rasakan dengan Hembusan angin yg sedikit keras di sekitar Tubuh kita.**3.Tercipta dari UnsurTANAH.**Kehadirannya dapat kita rasakan dan Lihat seperti Tanah yg ada di Rumah , jalan dan lain-lain.**Biasanya Tanah yg kuat Goibnya itu ciri-cirinya: mudah di cangkul dan gembur serta subur...**4.Tercipta dari UnsurAIR.**Kehadirannya dapat kita lihat dan rasakan di sumur, sungai, danau, Laut dan lainnya.**Ciri-ciri Air yg kuat Goibnya: Airnya selalu Bening dan permukaan Airnya Tenang.*

*Kajian ke 8 :**" Sebisa mungkin setiap malam Jumat untuk Terjaga / tidak tidur dari jam 12 malam sampai sholat Subuh...**Perbanyaklah Berdzikir,baca sholawat Qodiriyyah,tafakur dan sholat Sunnah serta Ibadah**lainnya yang sesuai syariat Islam.**JIKA mampu melakukan selama 40 x malam Jumat berturut-turut tanpa terputus...**Fainsyaalloh akan dapat kemulian dari Alloh swt...aamiin**Namun fokuslah beribadah karena Rasa cinta dan Rindu kepada Alloh swt dan Nabi Muhammad saw...**Bukan karena kemulian apa lagi ingin memiliki Karomah...**KARENA Alam Goib yang di Ridhoi Alloh swt sangat menyukai Hamba alloh swt...**yang melakukan amalan secara Istiqomah/ amalan tanpa terputus...lakukan semua amalan dengan keikhlasan lahir dan Bhatin...aamiin*

*Kajian ke 9 :**" Alam Goib yg di muliakan Alloh swt sangat menyukai Para Hamba Alloh swt yg terlatih dan disiplin :**" Sebisa mungkin Tiap 40 malam sekali Tidurlah beralaskan sajadah yg tebal selama 3 jam lamanya...**-Waktunya setelah sholat Isya / Jam 12 malam ke atas.**-Sebelum tidur sholat Tobat 2 rokaat dan membaca sholawat qodiriyyah 1x.**-Posisi Badan/Tidurnya miring.**-Kepala di Utara kaki di selatan**-Menghadap ke Barat membelakangi Timur...**-Gunakan tangan sebagai bantal...**-Jangan Lupa gunakan pakaian yg suci ,bersih dan menutup semua aurat...di utamakan berwarna putih.**-ketika dalam proses Tertidur tangan memegang Tasbeh sambil hati terus berdzikir dan sholawat.**-Gunakan Sorban hijau utk laki-laki atau sapu tangan warna putih utk kaum wanita di fungsikan menutup wajah...**YAQINLAH KEPADA ALLOH swt..aamiin.*
*Kajian ke 10 :**" Bilamana ikhlas lahir dan Bhatin serta memahammi maksud dan Tujuan kajian ini**juga mampu melakukannya tanpa di paksa dan terpaksa maka kurangilah Hubungan Intim/ suami-Istri SAH tepat setiap senin malam selasa...sangat baik lagi jika mampu menunda melakukan di malam tersebut...**Karena pada Malam tersebut terjadi Konflik Spritual TingKat Tinggi...**Di dalam Dunia Alam Goib...**Namun jika keyaqinan pada Alloh swt dan Nabi Muhammad saw sudah pada Tinggkat yang HAQUL YAQIN...maka tidak perlu mendalami kajian ke 10 ini...aamiin*
*Kajian ke 11 :**" Teliti dan Fahamilah orang-orang yg ada di sekitar kita..**Karena seringkali ada mahluq goib yg suka Jahil/iseng yang memiliki kemampuan tinggi menjelma menjadi orang-orang yg kita sayangi...**Jadi jangan terlalu Kaget, kecewa atau sakit hati bilamana secara**Tiba-Tiba anak ,istri serta saudara kita berubah prilaku juga fisiknya...**Bisa jadi ada mahluq goib yang menguasai**tubuh mereka...**Solusinya agar terhindar dari semua kejadian buruk itu Rutinlah sholat berjamaah di Rumah,bacalah Al-Quran dan amalan ibadah lainnya yg sesuai**syariat Islam..**Insyaalloh Rumah dan keluarga Besar kita akan terhindar dari perbuatan Jahil Mahluq Goib yg tdk di Ridhoi Alloh swt...**Aamiin.*




*Kajian ke 12 :**" Hati-Hatilah Para Pecinta Alloh swt dan Nabi Muhammad saw.**karena Goib yg Jahil / Goib yg tdk mendapatkan Hidayah dari Alloh swt selalu memantau kegiatan Anak cucu Adam setiap detiknya...**Kemampuan Goib tersebut dalam merekam jejak prilaku anak cucu adam sangatlah kuat dan cepat...**Dan Rekaman itu di manfaatkan oleh si Goib tersebut ketika para pencari Ilahi telah wafat...**Jika Para pencari Ilahi wafat dan Maqomnya Waliyulloh maka selamatlah Manusia dari kesesatan yg akan di ciptakan si Goib...**Namun jika Para pencari Ilahi gagal menduduki maqom Waliyulloh maka si Goib akan leluasa menyesatkan Umat manusia dengan memakai Nama Para pencari Ilahi yg gagal mencapai derajat waliyulloh...**Renungkanlah dan bersungguh-sungguh dalam mencapai Ma'rifatulloh yg di Tetapkan Alloh swt...**UntukMu...Aamiin.*
*Kajian ke 13 :**" Sebisa mungkin hindari Tidur atau istirahat dalam keadaan tanpa Busana/Pakaian...**Karena Alam/Mahluq Goib yg rendahan dan tidak berakhlaq serta tidak di ridhoi Alloh swt akan meniduri / menindih tubuh dari arah yang dia sukai...**Larang keras bagi kaum wanita tidur /istirahat hanya mengunakan sehelai kain/ selimut...**Usahakan kaum wanita memakai baju piyama atau baju tidur yg pantas dan layak...aamiin.**Ini semua demi keamanan harga diri dan menghindari diri mereka kaum wanita di setubuhi oleh Goib yg Jahil/Goib yg tidak di ridhoi Alloh swt...**Jadi berhati-hatilah karena Mahluq Goib itu tidak dapat di lihat oleh mata biasa...**Semoga Alloh swt selalu memberikan kita Ilmu yang bermanfaat serta barokah juga selalu mendapatkan perlindungan dari Alloh swt..aamiin..aamiin..**aamiin.*

*Kajian ke 14 :**" Bilamana Para Salik/Murid mengalami telinga Dalam keadaan Tuli atau berdenggung secara Tiba-tiba di suatu tempat maka ada**baiknya sebisa mungkin tinggalkan tempat kejadian tersebut secepatnya...**Karena tempat tersebut sedang berlangsung Pertempuran Goib secara Massal**/berkelompok dari dua kekuatan yang saling ingin memusnahkan...**Jika mampu carilah Masjid/mushola kemudian berwudhulah dan sholat tobat 2 rokaat...lalu baca Istigfar,sholawat dan Tahlil sampai suasana hati dan telinga kembali Normal...**Setelah Normal cari jalan yang berlainan arah dari tempat tersebut atau jika terpaksa harus melewati jalan tersebut kembali maka perbanyak Sholawat dalam Hati...**Ini semua demi keamanan Ruhani Salik/murid dari pengaruh/ganguan Goib yang sedang berkonflik tersebut...aamiin.*



*Kajian ke 15 :**" Apakah para pencinta Ilahi pernah mendengar Pasar Goib....?**Jika jawabannya**" Belum pernah " maka simaklah keterangan Berikut ini :**- Pasar Goib itu ada dan nyata jk di lihat dengan Mata Bhatin.**- Pasar Goib itu wujudnya di Alam Dunia berbentuk suatu Aliran sungai yang mempunyai cabang aliran anak sungai tiga jalur sungai..dan terbentuk secara Alami bukan buatan Manusia.**- Ciri-ciri Khusus sungai yg di jadikan Pasar Goib airnya tenang dan mengalir secara perlahan namun pasti.**- Banyak Transaksi yg di lakukan di pasar goib tersebut dari Transaksi kebaikan sampai transaksi yang sifatnya dukungan massal untuk suatu kegiatan spritual tertentu.**- Nasehat Untuk para pencinta Ilahi perbanyaklah Sholawat jika berada di sungai yang berjalur tiga tersebut...dan sebisa mungkin hindari berbicara yang tidak sopan dan bercanda.*
*Kajian ke 16 :**" Wahai para penempuh Jalan Spritual Berhati-Hatilah jika bertemu dengan Tokoh Spritual di manapun mereka berada..**Jangan pernah mengikuti/menghafal kalimat - Kalimat yang tidak engkau fahami Arti dan Maksudnya...dan jangan menerima Barang kramat apapun.**Karena bisa jadi engkau tertipu dan terjebak baik secara sadar maupun tidak sadar dan sudah bersumpah setia kepada Mahluq Goib dengan kata lain engkau sudah syirik dan kufur dari Nikmat Alloh swt...**Na'udzubillah mindzalik..**Waspadalah dalam Hal-Hal Goib yang rentan menuju ke Musyrikan...**Tingalkanlah Tokoh Spritual yang tidak pernah Bersyahdat,Sholat dan tidak pernah Bersholawat kepada Nabi Muhammad saw...**Spritual yang di Ridhoi Alloh swt adalah spritual yang di Mulai dengan Bersyahadat/bersumpah setia kepada Alloh swt dan Nabi Muhammad saw...aamiin**Kajian ke 17 :**" Perjanjian Goib antara Manusia dan Mahluq Goib seperti Pesugihan,benda-benda pusaka,jimat dan lainnya dapat di batalkan jika si manusianya Ikhlas lahir dan Bhatin Berbai'at /Berjanji setia kepada Alloh swt dan Nabi Muhammad saw...**Sehingga anak cucu si Manusia tersebut tidak jadi korban sebagai tumbal Mahluq goib tersebut...**Dalam dunia Goib ada aturan yang sangat kuat yaitu : " Siapa yang memiliki pengikut Goib terbanyak maka dia harus di HORMATI dan di PATUHI "...**Begitulah aturan di Alam goib...**Dan pemimpin Alam Goib itu bisa berasal Dari manusia bisa juga dari kalangan Mahluq Goib itu sendiri...**Yang terpenting semua pihak baik manusia ataupun mahluq Goib tidak boleh melanggar batas/etika yang sudah berjalan di Alam goib...**" SETIAP TEMPAT ADA ATURAN DAN SETIAP ATURAN ADA TEMPATNYA"*




*Kajian ke 18 :**" Berhati-hatilah wahai para Murid Ku...**Jika dirimu menemukan Barang yang tak bertuan di suatu tempat...**Jangan terburu-buru menyentuhnya apa lagi mengambil barang tersebut...**Karena dalam aturan Dunia Alam Goib ada standart umum untuk mencari Tumbal pesugihan...**Dengan meletakan barang berharga di sembarang tempat...**Targetnya adalah untuk mengambil nyawa/jiwa orang yang menyentuh barang tersebut...**Ciri-ciri khusus barang yang tak bertuan tersebut selalu ada kain putih di barang tersebut...**Bisa tertutup kain putih secara utuh atau bisa juga hanya sebagian saja...**Jangan tertipu apalagi bernafsu ingin memiliki barang temuan hanya karena Nilai barang temuan itu sangat mengiurkan...**Mari kita lindungi diri dan keluarga kita dari Harta yang Haram...**Aamiin.**Kajian ke 19 :**" Wahai Para pencari Jati diri sejati...**Jangan pernah mengambil makanan dan minuman mengunakan Tangan Kiri...**Karena kebiasaan mengunakan Tangan**Kiri akan berakibat fatal untuk proses pencarian Jati dirimu...**Manusia yang terbiasa mengandalkan tangan kirinya dalam memasukan makanan dan minuman ke perutnya akan berakibat Terhalangnya Nur Goib yang ada di tubuh manusia tersebut untuk mencari kebenaran dalam dirinya sendiri...**Dan dapat di pastikan si manusia tersebut akan di kendalikan oleh Goib yang tidak di ridhoi Alloh swt/Goib Munafik..**sehingga perilaku manusia tersebut dalam proses mencari jati diri / kebenaran Sejati cendrung  melanggar etika kehidupan, meninggalkan Logika dan jauh dari syariat yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw...**Nau'dzubillah Mindzalik.*


*Kajian ke 20 :**" Perlu di fahami lebih mendalam lagi,**Bahwasanya Alam Goib itu sangat membutuhkan Manusia.**Karena bagi Mahluq Goib manusia itu adalah alat Transformasi mereka dalam mewujudkan eksistensi mereka di alam Goib...**Setatus mahluq goib yg punya hubungan dengan manusia akan semangkin di hormati oleh mahluq goib yang tidak punya hubungan/pengikut manusia.**Oleh sebab itu**Hati-Hatilah dalam mempelajari Alam Goib.**Jangan sampai salah jalan..karena fatal akibatnya.**Manusia yang bisa di bodohi dengan iming-iming harta dan kehormatan lewat bantuan goib,**sesungguhnya mereka**sudah masuk dalam perangkap perbudakan Mahluq Goib yang munafik.**Sudah kita sadari bersama hidup di dunia paling lama 80 tahun,**setelah itu kita akan hidup dalam perbudakan Mahluq goib tersebut sampai Hari kiamat Tiba.**RENUNGKANLAH...*
*Kajian ke 21 :**" Banyak yang belum mengetahui lewat mana pertama kali Mahluq Goib menguasai anak cucu adam.**Awal masuknya Mahluq goib ke tubuh Manusia lewat Alam fikiran manusia.**Setelah Alam fikiran di kuasai maka langkah selanjutnya mahluq goib itu akan  berusaha menguasai Hati manusia.**Jika Hati Manusia sudah di kuasai maka sempurnalah Tugas Mahluq goib tersebut.**Jika Mahluq goib yang menguasai manusia tersebut adalah Mahluq Goib yang di ridhoi Alloh swt dan kuat syariat nya maka si Jasad/manusia yang di tempati tersebut akan menjadi Tokoh/panutan kebaikan untuk Umat Manusia lainnya.**Sebaliknya jika Mahluq Goib yang menguasai manusia itu mahluq Goib yang munafik/tidak di ridhoi Alloh swt maka manusia yang di tempati Jasadnya oleh mahluq goib itu akan membuat kerusakan dan menjadi contoh Buruk bagi umat Manusia lainnya.*


*Kajian ke 22 :**" Di dalam Rumah kita/Manusia, mahluq goib yang tidak di ridhoi Alloh swt bisa bersemayam di dalam kamar mandi.**Tepatnya di lubang WC.**Dan makanan mereka adalah kotoran Manusia.**Oleh karena itu sebisa mungkin kamar mandi bersih juga rapih.**Dan usahakan lubang WC nya di tutup pakai ember atau sejenisnya.**Juga jangan lupa ember yang berisikan air wajib di tutup rapat.**Karena Mahluq goib yang di tugaskan untuk menyantet, sering sekali mengunakan air yang ada di ember yang tidak di tutup sebagai media untuk melumpuhkan target/sasaranya sebelum di santet.**Mohon Jangan pernah gunakan Air Hujan untuk di minum...tapi Gunakanlah untuk berwudhu atau Mandi Tobat insyaalloh lebih Barokah..aamiin.**" BERHATI-HATILAH wahai para Salik/Murid...**Memohonlah perlindungan kepada Alloh swt selalu...**Aamiin.*
*Kajian ke 23 :**" Melukai salah satu Mahluq goib secara sengaja akan berakibat fatal bagi si Manusia tersebut.**Konsekwensinya semua keturunan manusia tersebut akan jadi incaran Mahluq goib itu.**Harus di ingat baik-baik bahwa Mahluq Goib adalah Mahluq yang sangat sabar menunggu datangnya waktu untuk membalaskan dendam terhadap musuhnya.**Dan dendam itu tidak akan berhenti sampai semua keturnan musuhnya habis binasa...**Oleh sebab itu kendalikan diri kita Jangan sampai melukai Mahluq Goib secara sengaja hanya karena ingin memperbudak Mahluq goib itu.**Fahamilah wahai para Pecinta Alloh swt.**Tidak ada guna jika Hidup di dunia ini Tujuannya Hanya ingin memperbudak sesama Mahluq ciptaan Alloh swt...**Hiduplah yang wajar dan Normal ,Mari saling menghargai sesama Mahluq ciptaan Alloh swt**agar kita Khusnul Khotimah...aamiin.*
*Kajian ke 24 :**"Puasa sunnah yang di sukai Mahluq goib yang di ridhoi alloh swt adalah puasa sunnah Nabi Daud dan puasa Sunnah Senin-Kemis.**Apa fungsi Puasa sunnah Nabi Daud untuk perkembangan spritual seseorang Salik/Murid ?**Salah satu Fungsinya adalah sebagai Puasa pembebasan syaraf Dhohir/manusia berubah menjadi syaraf**Bhatiniah/Ruhani.**Jika manusia mampu merubah syaraf Dhohir menjadi syaraf Ruhani maka manusia tersebut akan mampu melihat**Hal-Hal yang Ghoib.**Serta bisa memahammi juga berkomunikasi dengan Mahluq Ghoib yang di ridhoi Alloh swt.**Bahkan tidak sedikit yang dapat masuk ke salah satu perkampungan Ghoib.**Inilah yang di katakan Takdir dan bakat.**Banyak juga yang melakukan puasa Nabi Daud tapi tidak menghasilkan apapun.**Karena Niatnya yang kurang tepat dengan kata lain Ibadah puasa sunnah nya bukan karena Alloh swt.*

*Kajian ke 25 :**" Bilamana Berziarah ke makam/kuburan para waliyulloh atau yang diangap derajatnya sama degan wali maka perhatikan hal-hal berikut ini:***Datanglah karena Niat mencari Ridho Alloh swt**dan mengikuti sunnah Rosul Nabi Muhammad saw.***Usahakan Duduknya menghadap ke barat.***Lalu letakan di sebelah kanan air segelas/botol yang tutupnya di buka.***kemudian baca Sholwat Qodiriyyah 1x.lalu**baca"IYYAKANA'BUDU WA IYYA KANASTA'IN" 33X.**lalu kirim al fatihah ke Waliyulloh yg di tuju 33x. Lalu tutup dengan doa.***Sebelum pulang minumlah air tersebut dan sisakan    untuk di basuh ke wajah, tangan dan kaki 3x**   sambil baca syahadat.***Jangan mengambil apapun yang ada di sekitar makam/kuburan seperti: Bunga,batu dan tanah Kuburan.***Ini semua demi keselamatan Ruhani penziarah dan keluarganya.karena banyak Mahluq Goib yang Jahil di sekitar Makam. **lain waktu.*

*Kajian ke 26 :**" Hindari Makanan yang tidak jelas asal usulnya apalagi memakan makanan yang tidak menyebut Nama Alloh swt.**Makanan akan berubah menjadi Nutrisi dan masuk ke sel-sel darah dan syestem syaraf dalam tubuh manusia.**Dan inilah menjadi titik penentu apakah si manusia di keliling Ghoib yang di ridhoi Alloh swt atau Ghoib yang di Murkai Alloh swt.**Jadi jangan kecewa bilamana sudah mendalami spritual Tahunan lamanya namun tidak ada peningkatan baik prilaku,Maqom dan Bhatiniah.**Itu semua dapat di pastikan 85% bersumber dari makanan yang tidak berkah dan tidak di ridhoi Alloh swt.**Solusinya adalah memperbanyak melakukan puasa Sunnah yang sesuai syariat.**Dan wajib di perhatikan makanan ketika Sahur dan berbuka puasanya.**Dengan berpuasa sunnah kita lebih bisa mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita.aamiin.*
*Kajian ke 27 :**" Jangan pernah Rumah di biarkan kosong tanpa penghuni lebih dari 40 hari.**Karena Rumah yang kosong akan di huni oleh mahluq goib yang di laknat Alloh swt.**Rumah tersebut akan di jadikan tempat maksiat serta berkumpulnya para mahluq-mahluq goib lainnya yang suka ingkar kepada Alloh swt juga suka menyesatkan manusia yang lemah imannya.**Bilamana terpaksa harus meninggalkan Rumah lebih dari 40 hari maka titiplah rumah tersebut kepada tetangga atau saudara yang dapat di percaya.**Perlu di ketahui jika rumah sudah terlalu lama kosong maka Rumah tersebut tidak akan berkah lagi dan Rezeqi para penghuninya akan tertutup,kedamaian dan ketenangan tidak akan dapat di rasakan oleh mereka.**Jadi berhati-hatilah jika meninggalkan rumah pastikan tetap ada manusia di dalam rumah tersebut.**Agar Nuansa kehidupan masih tetap ada.*
*Kajian ke 28 :**" Wahai para pencari Kebenaran yang sejati... Pastikanlah ketika Tidur Malam/istirahat malam selalu matikan lampu kamar.**Karena proses menuju Alam Ghoib selalu di lalui dengan gelapnya alam Dunia.**Dengan izin Alloh swt ketika dirimu tertidur bisa saja Alloh swt perkenankan engkau melihat salah satu perkampungan Alam Ghoib.aamiin.**Usahakan Tidur mu miring ke kanan.**Dan bilamana mampu**buatlah sarung bantal tidurmu dari warna kain Hijau Tua.**Warna Hijau Tua adalah perlambang Surganya Alloh swt.**Simbol surga wajib ada ketika dirimu tertidur. semua itu sebagai doa.**Doa agar kita khusnul khotimah..aamiin.**Ingatlah ketika manusia tertidur baik di sengaja maupun tidak di sengaja maka Jiwa/Ruh manusia tersebut berpisah sementara dari **Jasadnya dan masuk ke Alam Ruhani/Alam Mimpi yang Alloh swt khendaki.*

*Kajian ke 29 :**" Jangan pernah biarkan Fikiranmu berhayal yang terlalu tinggi.**Karena dalam hitungan menit Mahluq Ghoib yang di Murkai Alloh swt akan masuk ke Alam fikiran manusia yang terlalu banyak berhayal tapi tidak berbuat apa-apa.**Jika mahluq ghoib yang di murkai alloh swt sudah menguasai fikiran manusia maka dapat di pastikan si manusia tersebut akan selalu berbuat merugikan manusia dan alam sekitarnya.**Mayoritas manusia yang awalnya Normal menjadi Gila/sakit jiwanya di sebabkan karena banyak berhayal dan terobsesi pada sesuatu yang tidak mungkin di raihnya.**Oleh karena itu Jangan terlalu berlebihan dalam mengharapkan segala sesuatu.**Apalagi dalam dunia Spritual jangan Terobsesi yang aneh-aneh / keluar dari syariat.**Pakailah Ilmu dan gunakan Logika.**Niatkan segala sesuatu Karena Mencari Ridho Alloh swt.**Agar selamat Dunia dan Akhirat..aamiin.*
*Kajian ke 30 :**" Wahai Para penempuh di jalan Alloh swt usahakan sebisa mungkin minimal dalam satu hari satu kali membersihkan Tubuh dari keringat dan kotoran Tubuh.**Karena Alam Ghoib yang di muliakan Alloh swt sangat tidak bisa mendekati Manusia yang tidak pernah membersihkan dirinya sendiri.**Terlebih lagi jika dirimu dalam keadaan Junub/belum bersuci setelah melakukan hub.suami/istri.**Minimal berwudhulah jika ingin menunda mandi junub karena situasi tidak mengizinkan/dingin dan lain sebagainya.**Lain Hal lagi bagi Ghoib yang di Murkai Alloh swt mereka sangat membenci jika ada manusia yang selalu bersih dan wangi baik secara Lahir maupun secara Bhatin.**Manusia yang bersih Lahir dan Bhatinnya sangat sulit di kendalikan oleh mereka.**Semoga dirimu dan keluargamu mampu menjaga kebersihan Lahir dan bhatin sampai ajal menjemput.**Aamiin.**Kajian ke 31 :**" Janganlah terobsesi dengan Alam Ghoib karena akan kecewa adanya.**Mendekatlah dengan yang menciptakan Alam Ghoib yaitu Alloh swt.**Mintalah izin pada Alloh swt agar di perkenankan untuk mendalami Dunia keghoiban.**Jika Alloh swt sudah berkenan dan Ridho terhadap seorang Hamba maka apapun yang tidak mungkin akan menjadi mungkin karena tidak ada yang mustahil bagi Alloh swt.**Dan perlu di fahami bahwasanya tidak sedikit Mahluq Ghoib yang ingin mendalami dunia Manusia.**Pada prinsipnya antara Dunia nyata dan Dunia Ghoib itu tidaklah Jauh berbeda.**Hanya saja di Alam Ghoib hidup berkelompok itu sangat mendominasi. Dan Setiap kelompok ada perkampungannya.**Di Alam Ghoib status sosial sangatlah berpengaruh dan Hukum di kalangan mereka sangat tegas.**Bahkan Hukum Rimba masih sangat berpengaruh di kalangan mereka.semoga bermanfaat.*
*Kajian ke 32 :**" Wahai Para penempuh di jalan Alloh swt. Kurangilah melihat wanita dan Pria yang bukan Muhrimmu.**Karena terlalu banyak melihat wanita/Pria yang bukan muhrim akan melumpuhkan panca indra Ghoib yang sudah engkau miliki.**Dan membuat Ghoib yang di muliakan Alloh swt akan menjauh selama 7 hari lamanya.**Dan dapat di pastikan dirimu akan dalam masalah terus selama 7 hari lamanya.**Dalam dunia spritual yang mengagungkan Alloh swt banyak aturan yang harus di fahami. Tidak bisa sesuka hati kita dalam bertindak dan berucap.**Oleh karena itu jika tidak bisa kendalikan diri dan Nafsu sendiri**ada baiknya mundur saja dari Dunia Spritual.**Mencampurkan yang Haq dan yang Bhatil akan beresiko di kemudian harinya.**Lebih baik jadi orang awam saja.**Daripada mendalami spritual tapi setengah Hati.**Ingatlah Dunia Ghoib Jangan di buat permainan.*
*Kajian ke 33 :**" Fahammi dan Bedakan makna Guru Ruhani/Bhatiniyyahdan Guru Dhohir/Lahiriyyah.**Guru Ruhaniyyah lebih mengedepankan aspek Ruhani/Ghoib dalam membimbing Murid-Muridnya.**Guru Ruhani selalu Hadir ke Alam Ruhani/Alam mimpi para murid-muridnya sesuai maqom/derajat si Murid.**Bila si Murid sudah mampu bertemu dengan Guru Ruhaninya dalam Wujud Ruhani Guru yang sebenarnya maka dapat di pastikan si Murid sudah mencapai derajat KAFFAH BILLADUNI MURSYID.**Artinya : Si murid sudah Saatnya di bimbing langsung Oleh Alloh swt..aamiin.**Wujud aslinya Guru Ruhani adalah Wujud Asli dari Guru-Guru Ruhani yang Terdahulu/silsilah Guru dengan kata lain secara JASAD bisa saja JASAD Guru Ruhani itu berubah-ubah sesuai zaman dan Umur/Usia Jasad secara umumnya.**Namun secara RUHANIYYAH tidak ada perubahan sedikit pun.**SELALU SAMA SAMPAI AKHIR ZAMAN.*

Mengenali wali Allah

1khalifah
Himpunan Personal Pencerahan, Bimbingan, Tarbiyah dan Dakwah Islami
RIJALUL GHAIB
Kedudukan dan tanda Wali Allah

WALI ALLAH
TANDA-TANDA WALI ALLAH
1. Jika melihat mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.
Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:
“Ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Allah berfirman: “Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Aku pun mengingati mereka.”
Dari Said ra, ia berkata:
“Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.
Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya:
10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I hal. 6
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya’ dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
“Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu.”
3. Mereka bertakwa kepada Allah.
Allah swt berfirman:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat”13
Abul Hasan As Sadzili pernah berkata: “Tanda-tanda kewalian seseorang adalah redha dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada Allah ketika ditimpa bencana.”
4. Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.
Dari Umar Ibnul Khattab ra berkata:
Hadis riwayat Nasa’i, Al Bazzar dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6
Surah Yunus: 62 – 64
Hadisriwayat. Al Mafakhiril ‘Aliyah hal 104
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah.” Tanya seorang: “Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?” Sabda beliau: “Mereka adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah.” Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
5. Mereka selalu sabar, wara’ dan berbudi pekerti yang baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa”Rasulullah saw bersabda:
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5
“Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.”
Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat.”
6. Mereka selalu terhindar ketika ada bencana.
Dari Ibnu Umar ra, katanya:
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang.”
Rujukan:-
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’
Hadis riwayat Abu Hu’aim dalam kitab Al Hilya
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6
8. Hati mereka selalu terkait kepada Allah.
Imam Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha’i: “Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya. . Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da’i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka.”
9. Mereka senang bermunajat di akhir malam.
Imam Ghazali menyebutkan: “Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: “Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. ” Tanya seorang siddiq: “Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?” Firman Allah: “Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku’, sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?”
Rujukan:-
Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80
Ihya’ Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358
10. Mereka suka menangis dan mengingat Allah.
‘Iyadz ibnu Ghanam menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Malaikat memberitahu kepadaku: “Sebaik-baik umatku berada di tingkatan-tingkatan tinggi. Mereka suka tertawa secara terang, jika mendapat nikmat dan rahmat dari Allah, tetapi mereka suka menangis secara rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa dari Allah. Mereka suka mengingat Tuhannya di waktu pagi dan petang di rumah-rumah Tuhannya. Mereka suka berdoa dengan penuh harapan dan ketakutan. Mereka suka memohon dengan tangan mereka ke atas dan ke bawah. Hati mereka selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi perhatian kepada manusia, meskipun mereka tidak dipedulikan orang. Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu berjalan dengan tenang. Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka mengikuti nasihat dan petunjuk Al Qur’an. Mereka suka membaca Al Qur’an dan suka berkorban. Allah suka memandangi mereka dengan kasih sayangNya. Mereka suka membahagikan nikmat Allah kepada sesama mereka dan suka memikirkan negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di bumi, tapi pandangan mereka ke atas. Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka di langit. Jiwa mereka di bumi, tetapi hati mereka di Arsy. Roh mereka di dunia, tetapi akal mereka di akhirat. Mereka hanya memikirkan kesenangan akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia, tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau menyebutkan firman Allah yang artinya: “Kedudukan yang setinggi itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada ancamanKu.”
11. Jika mereka berkeinginan, maka Allah memenuhinya.
Dari Anas ibnu Malik ra berkata: “Rasul saw bersabda: “Berapa banyak manusia lemah dan dekil yang selalu dihina orang, tetapi jika ia berkeinginan, maka Allah memenuhinya, dan Al Barra’ ibnu Malik, salah seorang di antara mereka.”
Ketika Barra’ memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: “Wahai Barra’, sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikata Barra’ berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami.” Maka Barra’ berdoa, sehingga kami diberi kemenangan.
Di medan peperangan Sus, Barra’ berdo’a: “Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu.” Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra’ gugur sebagai syahid.
Rujukan:-
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I, hal 16
12. Keyakinan mereka dapat menggoncangkan gunung.
Abdullah ibnu Mas’ud pernah menuturkan:
“Pada suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan”, pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: “Apa yang engkau baca di telinga orang itu?” Kata Abdullah: “Aku tadi membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan” sampai akhir surah.” Maka Rasul saw bersabda: “Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur.”
- Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Al Hilya jilid I hal 7
DARJAT WALI-WALI ALLAH
AL AQTAB
Al Aqtab berasal dari kata tunggal Al Qutub yang mempunyai erti penghulu. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Al Aqtab adalah darjat kewalian yang tertinggi. Jumlah wali yang mempunyai darjat tersebut hanya terbatas seorang saja untuk setiap masanya. Seperti Abu Yazid Al Busthami dan Ahmad Ibnu Harun Rasyid Assity. Di antara mereka ada yang mempunyai kedudukan di bidang pemerintahan, meskipun tingkatan taqarrubnya juga mencapai darjat tinggi, seperti para Khulafa’ur Rasyidin, Al Hasan Ibnu Ali, Muawiyah Ibnu Yazid, Umar Ibnu Abdul Aziz dan Al Mutawakkil.
AL AIMMAH
Al Aimmah berasal dari kata tunggal imam yang mempunyai erti pemimpin. Setiap masanya hanya ada dua orang saja yang dapat mencapai darjat Al Aimmah. Keistimewaannya, ada di antara mereka yang pandangannya hanya tertumpu ke alam malakut saja, ada pula yang pandangannya hanya tertumpu di alam malaikat saja.
AL AUTAD
Al Autad berasal dari kata tunggal Al Watad yang mempunyai erti pasak. Yang memperoleh darjat Al Autad hanya ada empat orang saja setiap masanya. Kami menjumpai seorang di antara mereka dikota Fez di Morocco. Mereka tinggal di utara, di timur, di barat dan di selatan bumi, mereka bagaikan penjaga di setiap pelusuk bumi.
AL ABDAL
Al Abdal berasal dari kata Badal yang mempunyai erti menggantikan. Yang memperoleh darjat Al Abdal itu hanya ada tujuh orang dalam setiap masanya. Setiap wali Abdal ditugaskan oleh Allah swt untuk menjaga suatu wilayah di bumi ini.
Dikatakan di bumi ini mempunyai tujuh daerah. Setiap daerah dijaga oleh seorang wali Abdal. Jika wali Abdal itu meninggalkan tempatnya, maka ia akan digantikan oleh yang lain. Ada seorang yang bernama Abdul Majid Bin Salamah pernah bertanya pada seorang wali Abdal yang bernama Muaz Bin Asyrash, amalan apa yang dikerjakannya sampai ia menjadi wali Abdal? Jawab Muaz Bin Asyrash: “Para wali Abdal mendapatkan darjat tersebut dengan empat kebiasaan, yaitu sering lapar, gemar beribadah di malam hari, suka diam dan mengasingkan diri”.
AN NUQABA
An Nuqaba’ berasal dari kata tunggal Naqib yang mempunyai erti ketua suatu kaum. Jumlah wali Nuqaba’ dalam setiap masanya hanya ada dua belas orang. Wali Nuqaba’ itu diberi karamah mengerti sedalam-dalamnya tentang hukum-hukum syariat. Dan mereka juga diberi pengetahuan tentang rahsia yang tersembunyi di hati seseorang. Selanjutnya mereka pun mampu untuk meramal tentang watak dan nasib seorang melalui bekas jejak kaki seseorang yang ada di tanah. Sebenarnya hal ini tidaklah aneh. Kalau ahli jejak dari Mesir mampu mengungkap rahsia seorang setelah melihat bekas jejaknya. Apakah Allah tidak mampu membuka rahsia seseorang kepada seorang waliNya?
AN NUJABA
An Nujaba’ berasal dari kata tunggal Najib yang mempunyai erti bangsa yang mulia. Wali Nujaba’ pada umumnya selalu disukai orang. Dimana sahaja mereka mendapatkan sambutan orang ramai. Kebanyakan para wali tingkatan ini tidak merasakan diri mereka adalah para wali Allah. Yang dapat mengetahui bahawa mereka adalah wali Allah hanyalah seorang wali yang lebih tinggi darjatnya. Setiap zaman jumlah mereka hanya tidak lebih dari lapan orang.
AL HAWARIYUN
Al Hawariyun berasal dari kata tunggal Hawariy yang mempunyai erti penolong. Jumlah wali Hawariy ini hanya ada satu orang sahaja di setiap zamannya. Jika seorang wali Hawariy meninggal, maka kedudukannya akan di-ganti orang lain. Di zaman Nabi hanya sahabat Zubair Bin Awwam saja yang mendapatkan darjat wali Hawariy seperti yang dikatakan oleh sabda Nabi:
“Setiap Nabi mempunyai Hawariy. Hawariyku adalah Zubair ibnul Awwam”.
Walaupun pada waktu itu Nabi mempunyai cukup banyak sahabat yang setia dan selalu berjuang di sisi beliau. Tetapi beliau saw berkata demikian, kerana beliau tahu hanya Zubair sahaja yang meraih darjat wali Hawariy. Kelebihan seorang wali Hawariy biasanya seorang yang berani dan pandai berhujjah.
AL-RAJBIYUN
Ar Rajbiyun berasal dari kata tunggal Rajab. Wali Rajbiyun itu adanya hanya pada bulan Rajab saja. Mulai awal Rajab hingga akhir bulan mereka itu ada. Selanjutnya keadaan mereka kembali biasa seperti semula. Setiap masa, jumlah mereka hanya ada empat puluh orang sahaja. Para wali Rajbiyun ini berpecah di berbagai wilayah. Di antara mereka ada yang saling mengenal, tapi kebanyakannya tidak.
Disebutkan bahawa ada sebahagian orang dari Wali Rajbiyun yang dapat melihat hati orang-orang Syiah melalui kasyaf. Ada dua orang Syiah yang mengaku sebagai Ahlu Sunnah dihadapan seorang wali Rajbiyun. Lalu keduanya diusir, kerana wali Rajbiyun itu melihat keduanya berupa dua ekor babi, sebab keduanya membenci Abu Bakar, Umar dan sahabat-sahabat lain. Keduanya hanya mencintai Ali dan sejumlah sahabatnya. Ketika keduanya bertanya padanya, maka si wali tersebut berkata: “Aku lihat kamu berdua berupa dua ekor babi, kerana kamu menganut mazhab Syiah dan membenci para sahabat Nabi”. Ketika berita itu disedari kebenarannya oleh keduanya, maka keduanya mengaku benar dan segera memohon ampun kepada Allah. Demikianlah secebis kisah kasyaf seorang wali Rajbiyun.
Pada umumnya, di bulan Rajab, sejak awal harinya, para wali Rajbiyun menderita sakit, sehingga mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Selama bulan Rajab, mereka senantiasa mendapat berbagai pengetahuan secara kasyaf, kemudian mereka memberitahukannya kepada orang lain. Anehnya penderitaan mereka hanya berlangsung di bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, maka kesehatan mereka kembali seperti semula.
AL-KHATAMIYUN
Al Khatamiyun berasal dari kata Khatam yang mempunyai erti penutup atau penghabisan. Maksudnya darjat AlKhatamiyun adalah sebagai penutup para wali. Jumlah mereka hanya seorang. Tidak ada darjat kewalian umat Muhammad yang lebih tinggi dari tingkatan ini. Jenis wali ini hanya akan ada di akhir masa, iaitu ketika Nabi Isa as.datang kembali.
Di antaranya, ada para Wali yang hatinya seperti Nabi Adam as. Jumlah mereka hanya tiga ratus orang. Sabda Nabi saw: “Mereka berhati seperti hati Adam as”. Mereka diberi anugerah tersendiri oleh Allah swt. Syeikh Muhyidin berkata: “Jumlah wali jenis ini bukan hanya tiga ratus orang saja dikalangan umatnya, tetapi ada juga dikalangan umat-umat lain. Tentang keberadaan mereka hanya dapat diketahui secara kasyaf. Setiap masanya dunia tidak pernah kosong dari keberadaan mereka. Mereka mempunyai budi pekerti Ilahi, mereka amat dekat disisi Allah. Doa mereka selalu diterima oleh Allah.
Mereka senang dengan doa: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami suka menganiaya diri kami. Jika Engkau tidak berkenan memberi ampunan dan kasih sayang kepada kami, pasti kami akan termasuk orang-orang yang rugi”. Di antara mereka ada pula yang berhati seperti hati Nabi Nuh as. Jumlah mereka hanya empat puluh orang di setiap zamannya. Hati mereka seperti hatinya Nabi Nuh as. Beliau adalah Nabi dan Rasul pertama. Mereka suka berdoa, seperti doa Nabi Nuh as yang ertinya: “TuhanKu, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sesiapa sahaja dari orang beriman, lelaki ataupun wanita yang masuk ke dalam rumahku dan jangan Engkau tambahkan bagi orang-orang yang berbuat aniaya kecuali kebinasaan”. Tingkatan wali dari jenis ini sukar diraih orang, sebab ciri khas mereka sangat keras dalam menegakkan agama, seperti sifat Nabi Nuh as. Mereka selalu memperhatikan sabda Nabi saw yang ertinya: “Barangsiapa yang beribadah selama empat puluh hari dengan penuh ikhlas, maka akan terpancar ilmu hakikat dari lubuk hatinya ke lidahnya”.
Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Nabi Ibrahim. Jumlah wali jenis ini hanya ada tujuh orang dalam setiap zamamnya. Rasulullah saw pernah menceritakan tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka suka dengan doa
Nabi Ibrahim as yang ertinya: “Tuhanku, berikan kepadaku kebijaksanaan, dan ikutkan aku kepada orang-orang salih”. Mereka diberi keistimewaan yang luar biasa, hati mereka dibersihkan dari rasa ragu, rasa dengki dan rasa buruk sangka terhadap Khalik maupun makhluk, mereka terlindung dari sebarang perbuatan buruk. Syeikh Muhyiddin berkata: “Aku pernah menemui salah seorang dari jenis wali tersebut, aku kagum dengan kemuliaan budi pekertinya, luas pengetahuannya dan kesucian hatinya, sampai aku beranggapan bahwa kesenangan syurga telah dipercepatkan baginya”. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Jibril. Jumlah wali jenis ini hanya ada lima orang sahaja dalam setiap zamannya. Rasulullah saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka diberi kekuatan seperti yang diberikan kepada malaikat Jibril yang amat kuat.
Di hari kiamat kelak, mereka akan dikumpulkan dengan malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril senantiasa membantu rohani mereka, sehingga mereka selalu terpimpin. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Mikail as. Jumlah mereka hanya ada tiga orang sahaja dalam setiap masanya. Keistimewaan mereka suka berlemahlembut terhadap semua orang, dan mereka diberi kekuatan seperti Malaikat Mikail. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Israfil. Jumlah mereka hanya ada satu orang sahaja dalam setiap zamann. Nabi saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Menurut pengamatan kami,Syeikh Abu Yazid Al Bustami termasuk salah seorang dari jenis wali ini. Termasuk juga Nabi Isa as. Syeikh Al Muhyiddin berkata: “Di antara tokoh-tokoh sufi ada yang diberi hati seperti hati Nabi Isa, kedudukan mereka sangat tinggi di sisi Allah swt”. Di antaranya pula ada yang diberi hati seperti hati Nabi Daud as. Jumlah mereka di setiap masa hanya terbatas beberapa orang saja. Mereka diberi berbagai keistimewaan, kedudukan tinggi di dunia dan ketebalan iman.
RIJALUL GHAIB
Di antaranya pula ada yang diberi pangkat Rijalul Ghaib atau manusia-manusia misteri. Jumlah wali jenis ini hanya sepuluh orang di setiap masa. Mereka orang-orang yang selalu khusyu’, mereka tidak berbicara kecuali dengan perlahan atau berbisik, kerana mereka merasa bahwa Allah swt selalu mengawasi mereka. Mereka sangat misteri, sehingga keberadaan mereka tidak banyak dikenal kecuali oleh ahlinya. Mereka selalu rendah hati, malu dan mereka tidak banyak mementingkan kesenangan dunia. Boleh dikata segala tindak tanduk mereka selalu misteri. Di antaranya pula ada yang selalu menegakkan agama Allah. Jumlah mereka hanya lapan belas orang di setiap masa. Ciri khas mereka adalah selalu menegakkan hukum-hukum Allah. Dan mereka bersikap keras terhadap segala penyimpangan.
Syeikh Abu Madyan termasuk salah seorang di antara mereka. Beliau berkata kepada murid-muridnya: “Tampilkan kepada manusia tanda redha kamu sebagaimana kamu menampilkan rasa ketidaksenangan kamu, dan perlihatkan
kepada manusia segala nikmat yang diberikan Allah, baik yang zahiriyah mahupun batiniyah seperti yang dianjurkan Allah dalam firmanNya berikut:
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaknya engkau menyebut-nyebutnya sebagai tanda bersyukur”26
26 Surah Adh Dhuha: 11
RIJALUL QUWWATUL ILAHIYAH
Di antaranya pula ada wali yang dikenal dengan nama Rijalul Quwwatul Ilahiyah ertinya orang-orang yang diberi kekuatan oleh Tuhan. Jumlah mereka hanya lapan orang sahaja di setiap zaman. Wali jenis ini mempunyai keistimewaan, iaitu sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan terhadap orang-orang yang suka memperkecilkan agama. Sedikit pun mereka tidak takut oleh kritikan orang. Di kota Fez ada seorang yang bernama Abu Abdullah Ad Daqqaq. Beliau dikenal sebagai seorang wali dari jenis Rijalul Quwwatul Ilahiyah. Di antaranya pula ada jenis wali yang sifatnya keras dan tegas. Jumlah mereka hanya ada 5 orang disetiap zaman. Meskipun watak mereka tegas, tetapi sikap mereka lemah lembut terhadap orang-orang yang suka berbuat kebajikan.
RIJALUL HANANI WAL ATHFIL ILAHI
Di antaranya pula ada jenis wali yang dikenal dengan nama Rijalul Hanani Wal Athfil Illahi ertinya mereka yang diberi rasa kasih sayang Allah. Jumlah mereka hanya ada lima belas orang di setiap zamannya. Mereka selalu bersikap kasih sayang terhadap manusia baik terhadap yang kafir mahupun yang mukmin. Mereka melihat manusia dengan pandangan kasih sayang, kerana hati mereka dipenuhi rasa insaniyah yang penuh rahmat.
RIJALUL HAIBAH WAL JALAL
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Haibah Wal Jalali. Jumlah mereka hanya empat orang di setiap masa. Jenis wali tingkatan ini dikenal sebagai orang-orang yang hebat dan mengkagumkan, meskipun sifat mereka lemah lembut, tetapi orang-orang yang menemui mereka akan tunduk. Mereka tidak dikenal di bumi, tapi mereka adalah orang-orang yang dikenal di langit. Di antara mereka ada yang mempunyai hati seperti Nabi Muhammad saw, ada pula yang mempunyai hati seperti Nabi Syuaib, Nabi Salleh dan Nabi Hud. Sayyid Muhyiddin berkata: “Aku pernah menemui wali golongan ini di kota Damsyik”.
RIJALUL FATHI
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Fathi. Ertinya rahsia-rahsia Allah swt selalu terbuka bagi mereka. Jumlah mereka hanya ada 24 orang di setiap masanya. Jumlah mereka sama dengan bilangan jam, yaitu 24 orang. Meskipun demikian, mereka tidak pernah berkumpul di satu tempat dalam jumlah sebanyak itu. Adanya mereka menyebabkan terbukanya pintu-pintu pengetahuan, baik yang nyata mahupun yang rahsia.
RIJALUL MA’ARIJ AL’-'ULA
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam kelompok Rijalul Ma’arij Al ‘Ula. Jumlah mereka hanya tujuh orang di setiap masa. Mereka termasuk wali-wali tingkatan tinggi, hamper setiap saatnya mereka naik ke alam malakut, mereka adalah orang-orang pilihan.
RIJALU TAHTIL ASFAL
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalu Tahtil Asfal, iaitu mereka yang berada di alam terbawah di bumi. Jumlah mereka tidak lebih dari 21 orang di setiap masa. Ciri khas wali ini, hati mereka selalu hadir di hadapan Allah.
RIJALUL IMDADIL ILAHI WAL KAUN
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Imdadil Ilahi Wal Kauni, iaitu mereka yang selalu mendapat kurniaan Ilahi. Jumlah mereka tidak lebih dari tiga orang di setiap masa. Mereka selalu mendapat pertolongan Allah untuk menolong manusia sesamanya. Sikap mereka dikenal lemah lembut dan berhati penyayang. Mereka senantiasa menyalurkan anugerah-anugerah Allah kepada manusia. Pokoknya, adanya mereka menunjukkan berpanjangannya kasih sayang Allah kepada makhlukNya.
ILAHIYUN RAHMANIYUN
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Ilahiyun Rahmaniyun, iaitu manusia-manusia yang diberi rasa kasih sayang yang luar biasa. Jumlah mereka ini hanya tiga orang di setiap masa. Sifat mereka seperti wali-wali Abdal, meskipun mereka tidak termasuk didalamnya. Kegemaran mereka suka mengkaji firman-firman Allah.
RIJALUL ISTITHAALAH
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Istithaalah, iaitu manusia-manusia yang selalu mendapat pertolongan Allah. Jumlah mereka hanya seorang dalam setiap masa. Yang termasuk kelompok ini adalah Syeikh Abdul Qadir Jilani. Mereka selalu menolong manusia dan mereka sangat ditakuti.
RIJALUL GHINA BILLAH
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Ghina Billah, iaitu orang-orang yang tidak memerlukan kepada manusia sedikit pun. Jumlah mereka hanya dua orang di setiap masanya. Mereka selalu mendapat siraman rohani dari alam malakut, sehingga kelompok ini tidak memerlukan kepada bantuan sesiapa pun, selain bantuan Allah.
RIJALU ‘AINUT TAHKIM WAZ ZAWAID
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalu ‘Ainut Tahkim Waz Zawaid. Jumlah mereka hanya sepuluh orang di setiap zamannya. Mereka senantiasa meningkatkan keyakinannya terhadap masalah-masalah yang ghaib. Seluruh hidup mereka terlihat aktif di semua aktivitas ibadah.
RIJALUL ISYTIQAQ
Diantaranya pula ada yang termasuk dalam golongan RijalulIsytiqaq, iaitu mereka yang selalu rindu kepada Allah. Jumlah mereka hanya lima orang di setiap zamannya. Kegemaran mereka hanya memperbanyakkan solat di siang hari dan di malam hari.
AL-MULAMATIYAH
Di antaranya, ada yang termasuk dalam golongan Al Mulamatiyah. Mereka tergolong dari wali darjat yang tinggi, pimpinan tertingginya adalah Nabi Muhammad saw. Mereka sangat berhati-hati dalam melaksanakan syariat Islam. Segala sesuatu mereka tempatkan di tempatnya yang tepat. Tindak tanduk mereka selalu didasari rasa takut dan hormat kepada Allah. Sudah tentu keberadaan mereka sangat diperlukan, meskipun mereka tidak terbatas. Ada kalanya jumlah mereka meningkat, tetapi ada kalanya pula jumlah mereka berkurangan.
AL-FUQARA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan AlFuqara’. Jumlah mereka ada kalanya meningkat dan ada kalanya berkurangan. Ciri khas mereka ini selalu merendahkan diri. Mereka merasa rendah di hadapan Allah.
AS-SUFIYYAH
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam kelompok As Sufiyyah. Jumlah mereka tidak terbatas. Ada kalanya membesar dan ada kalanya pula berkurangan. Mereka dikenal sebagai wali yang amat luhur budi pekertinya. Mereka selalu menghias diri mereka dengan kebajikan-kebajikan yang sesuai dengan ketinggian budi pekerti mereka.
AL-IBAAD
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al ‘Ibaad. Mereka dikenali sebagai orang-orang yang suka beribadah. Pokoknya, ibadah merupakan kegiatan mereka sehari-hari, mereka suka mengasingkan diri di gunung-gunung, di lembah-lembah dan di pantai-pantai. Di antara mereka ada yang mahu bekerja, tetapi kebanyakan dari mereka meninggalkan semua kegiatan duniawi. Puasa sepanjang masa dan beribadah di malam hari merupakan syiar mereka. Sebab, menurut mereka dunia ini adalah tempat untuk menyuburkan amal-amal di akhirat. Abu Muslim Al Khaulani adalah di antara wali tingkatan ini. Biasanya jika ia merasa letih ketika beribadah di malam hari, maka ia memukul kedua kakinya seraya berkata: “Kamu berdua lebih pantas dipukul dari binatang ternakanku”.
AZ-ZUHAAD
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Az Zuhaad. Mereka termasuk orang-orang yang suka meninggalkan kesenangan duniawi. Mereka mempunyai harta, tetapi mereka tidak pernah menikmatinya sedikitpun, sebab, seluruh hartanya mereka nafkahkan pada jalan Allah. Sayyid Muhyiddin berkata: “Di antara bapa saudaraku ada yang tergolong dari wali tingkatan ini”. Disebutkan bahawa Syeikh Abdullah At Tunisi, seorang ahli ibadah di masanya, ia dikenal sebagai salah seorang wali Az Zuhad. Pada suatu hari, penguasa kota Tilmasan menghampiri tempat Syeikh Abdullah seraya berkata kepadanya: “Wahai Syeikh Abdullah, apakah aku boleh solat dengan pakaian kebesaranku ini?” Mendengar pertanyaan itu, Syeikh Abdullah tertawa. Tanya si penguasa: “Mengapa engkau tertawa, wahai Syeikh? Jawab Syeikh Abdullah: “Aku tertawa kerana lucunya pertanyaanmu tadi, sebab mengapa engkau bertanya kepadaku seperti itu, padahal pakaianmu dan makananmu dari harta yang haram?” Mendengar jawaban Syeikh Abdullah seperti itu, maka si penguasa menangis dan menyatakan taubatnya kepada Syeikh, selanjutnya ia meninggalkan kekuasaannya demi untuk mengabdikan diri kepada Syeikh Abdullah, sehingga beliau berkata: “Mintalah doa kepada Yahya Bin Yafan, sesungguhnya ia adalah seorang penguasa dan seorang ahli zuhud, andaikata aku diuji sepertinya, mungkin aku tidak dapat melaksanakannya”.
RIJALUL MAA’I
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Rijalul Maa’i. Mereka adalah para wali yang senantiasa beribadah di pinggir-pinggir laut dan sungai. Mereka tidak banyak dikenal, kerana mereka suka mengasingkan diri. Disebutkan, bahwa Syeikh Abu Saud Asy Syibli pernah berada di pinggir sungai Dajlah di Baghdad. Ketika hatinya bergerak: “Apakah ada di antara hamba-hamba Allah yang beribadah di dalam air?” Tiba-tiba ada seorang yang muncul dari dalam air seraya berkata: “Ada, wahai Abu Saud. Di antara hamba-hamba Allah ada juga yang beribadah di dalam air dan aku termasuk di antara mereka. Aku berasal dari negeri Takrit, aku sengaja keluar, kerana beberapa hari mendatang akan terjadi musibah di negeri Baghdad”. Kemudian ia menghilang ke dalam air. Kata Abu Saud: “Ternyata tidak lebih dari lima belas hari musibah memang terjadi.”
AL-AFRAD
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Afrad. Mereka termasuk wali-wali berkedudukan tinggi. Di antara mereka adalah Syeikh Muhammad Al ‘Awani, sahabat karib Syeikh Abdul Qodir Al Jailani. Mereka ini jarang dikenal manusia awam, kerana kedudukan mereka terlalu tinggi. Jumlah mereka tidak terbatas. Ada kalanya jumlah mereka meningkat dan ada kalanya pula berkurangan.
AL-UMANA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Umana’ artinya orang-orang yang dapat diberikan kepercayaan. Di antara mereka adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, sepertimana yang disebutkan oleh Nabi saw: “Abu Ubaidah adalah orang yang paling dapat diberi kepercayaan di antara umat ini”. Jumlah mereka tidak terbatas. Mereka jarang dikenal manusia, kerana mereka tidak pernah menonjol ditengah masyarakatnya.
AL-QURRA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Qurra’. Mereka ahli membaca Al Quran. Menurut sebuah hadis, wali-wali ini termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah, kerana mereka ahli Al Quran. Dan mereka harus dimuliakan. Syeikh Sahal Bin Abdullah At Tusturi termasuk di antara mereka.
AL-AHBAB
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Ahbab, iaitu orang-orang yang dikasihi. Jumlah mereka tidak terbatas, adakalanya meningkat, adakalanya pula berkurangan. Mereka mencapai tingkatan ini disebabkan mereka melaksanakan segala ibadah dan takarrub kerana cinta kepada Allah. Ibadah yang didasari cinta, lebih baik dari ibadah yang berharap pahala dan syurga. Maka sebagai imbalan baik bagi mereka, mereka mendapat kasih sayang Allah yang luar biasa.
AL-MUHADDATHUN
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Muhaddathun, iaitu orang-orang yang selalu diberi ilham oleh Allah. Menurut hadits Nabi, ada sebahagian dari umatku yang diberi ilham dari Allah. Maka Umar Bin Al Khattab termasuk salah satu dari mereka. Sayyid Muhyiddin Ibnu Arabi ra berkata: “Di zaman kami ada pula wali-wali Al Muhaddathun, di antaranya adalah Abul Abbas Al Khasyab dan Abu Zakariya Al Baha-i”. Para wali yang tergolong dalam golongan ini senantiasa mendapat bisikan-bisikan rohani dari penduduk alam malakut, misalnya dari Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail, sebab rohani mereka sudah dapat menembus alam arwah atau alam malakut.
AL-AKHILLA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Akhilla’. Mereka adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebab segala ibadah yang mereka lakukan selalu didasari cinta kepada Allah. Jumlah mereka tidak terbatas, adakalanya meningkat dan adakalanya berkurangan.
AS-SAMRA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan As Samra’. Erti kata As Samra’ adalah berkulit hitam manis. Jumlah mereka tidak terbatas. Mereka termasuk orang-orang yang senantiasa berdialog dengan Allah, sebab hati mereka selalu dipenuhi rasa ketuhanan yang tiada taranya.
AL-WIRATHAH
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Wirathah, iaitu mereka yang mendapat warisan dari Allah. Mereka adalah para ulama, pewaris para Nabi. Kelompok ini termasuk orang-orang yang gemar beribadah sampai melebihi dari batas kemampuannya. Mereka suka mengasingkan diri di tempat-tempat terpencil demi untuk memenuhi kecintaannya kepada Allah.

1 khalifah

1khalifah
Himpunan Personal Pencerahan, Bimbingan, Tarbiyah dan Dakwah IslamiTAGGED WITH RIJALUL GHAIB
Kedudukan dan tanda Wali Allah

WALI ALLAH
TANDA-TANDA WALI ALLAH
1. Jika melihat mereka, akan mengingatkan kita kepada Allah swt.
Dari Amru Ibnul Jammuh, katanya:
“Ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Allah berfirman: “Sesungguhnya hamba-hambaKu, wali-waliKu adalah orang-orang yang Aku sayangi. Mereka selalu mengingatiKu dan Aku pun mengingati mereka.”
Dari Said ra, ia berkata:
“Ketika Rasulullah saw ditanya: “Siapa wali-wali Allah?” Maka beliau bersabda: “Wali-wali Allah adalah orang-orang yang jika dilihat dapat mengingatkan kita kepada Allah.”
2. Jika mereka tiada, tidak pernah orang mencarinya.
Dari Abdullah Ibnu Umar Ibnu Khattab, katanya:
10 Hadis riwayat Abu Daud dalam Sunannya dan Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I hal. 6
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Auliya’ dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya Jilid I hal 6).
“Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Orang-orang yang paling dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam petunjuk dan para pelita ilmu.”
3. Mereka bertakwa kepada Allah.
Allah swt berfirman:
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhuwatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.. Dan bagi mereka diberi berita gembira di dalam kehidupan dunia dan akhirat”13
Abul Hasan As Sadzili pernah berkata: “Tanda-tanda kewalian seseorang adalah redha dengan qadha, sabar dengan cubaan, bertawakkal dan kembali kepada Allah ketika ditimpa bencana.”
4. Mereka saling menyayangi dengan sesamanya.
Dari Umar Ibnul Khattab ra berkata:
Hadis riwayat Nasa’i, Al Bazzar dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilyah jilid I hal. 6
Surah Yunus: 62 – 64
Hadisriwayat. Al Mafakhiril ‘Aliyah hal 104
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya sebahagian hamba Allah ada orang-orang yang tidak tergolong dalam golongan para nabi dan para syahid, tetapi kedua golongan ini ingin mendapatkan kedudukan seperti kedudukan mereka di sisi Allah.” Tanya seorang: “Wahai Rasulullah, siapakah mereka dan apa amal-amal mereka?” Sabda beliau: “Mereka adalah orang-orang yang saling kasih sayang dengan sesamanya, meskipun tidak ada hubungan darah maupun harta di antara mereka. Demi Allah, wajah mereka memancarkan cahaya, mereka berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, mereka tidak akan takut dan susah.” Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah yang artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”
5. Mereka selalu sabar, wara’ dan berbudi pekerti yang baik.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa”Rasulullah saw bersabda:
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I, hal 5
“Ada tiga sifat yang jika dimiliki oleh seorang, maka ia akan menjadi wali Allah, iaitu: pandai mengendalikan perasaannya di saat marah, wara’ dan berbudi luhur kepada orang lain.”
Rasulullah saw bersabda: “Wahai Abu Hurairah, berjalanlah engkau seperti segolongan orang yang tidak takut ketika manusia ketakutan di hari kiamat. Mereka tidak takut siksa api neraka ketika manusia takut. Mereka menempuh perjalanan yang berat sampai mereka menempati tingkatan para nabi. Mereka suka berlapar, berpakaian sederhana dan haus, meskipun mereka mampu. Mereka lakukan semua itu demi untuk mendapatkan redha Allah. Mereka tinggalkan rezeki yang halal kerana akan amanahnya. Mereka bersahabat dengan dunia hanya dengan badan mereka, tetapi mereka tidak tertipu oleh dunia. Ibadah mereka menjadikan para malaikat dan para nabi sangat kagum. Sungguh amat beruntung mereka, alangkah senangnya jika aku dapat bertemu dengan mereka.” Kemudian Rasulullah saw menangis kerana rindu kepada mereka. Dan beliau bersabda: “Jika Allah hendak menyiksa penduduk bumi, kemudian Dia melihat mereka, maka Allah akan menjauhkan siksaNya. Wahai Abu Hurairah, hendaknya engkau menempuh jalan mereka, sebab siapapun yang menyimpang dari penjalanan mereka, maka ia akan mendapati siksa yang berat.”
6. Mereka selalu terhindar ketika ada bencana.
Dari Ibnu Umar ra, katanya:
“Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang diberi makan dengan rahmatNya dan diberi hidup dalam afiyahNya, jika Allah mematikan mereka, maka mereka akan dimasukkan ke dalam syurgaNya. Segala bencana yang tiba akan lenyap secepatnya di hadapan mereka, seperti lewatnya malam hari di hadapan mereka, dan mereka tidak terkena sedikitpun oleh bencana yang datang.”
Rujukan:-
Hadis riwayat Ibnu Abi Dunya di dalam kitab Al Auliya’
Hadis riwayat Abu Hu’aim dalam kitab Al Hilya
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Al Hilya jilid I hal 6
8. Hati mereka selalu terkait kepada Allah.
Imam Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Kumail An Nakha’i: “Bumi ini tidak akan kosong dari hamba-hamba Allah yang menegakkan agama Allah dengan penuh keberanian dan keikhlasan, sehingga agama Allah tidak akan punah dari peredarannya. . Akan tetapi, berapakah jumlah mereka dan dimanakah mereka berada? Kiranya hanya Allah yang mengetahui tentang mereka. Demi Allah, jumlah mereka tidak banyak, tetapi nilai mereka di sisi Allah sangat mulia. Dengan mereka, Allah menjaga agamaNya dan syariatNya, sampai dapat diterima oleh orang-orang seperti mereka. Mereka menyebarkan ilmu dan ruh keyakinan. Mereka tidak suka kemewahan, mereka senang dengan kesederhanaan. Meskipun tubuh mereka berada di dunia, tetapi rohaninya membumbung ke alam malakut. Mereka adalah khalifah-khalifah Allah di muka bumi dan para da’i kepada agamaNya yang lurus. Sungguh, betapa rindunya aku kepada mereka.”
9. Mereka senang bermunajat di akhir malam.
Imam Ghazali menyebutkan: “Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: “Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. ” Tanya seorang siddiq: “Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?” Firman Allah: “Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku’, sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?”
Rujukan:-
Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal.. 80
Ihya’ Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358
10. Mereka suka menangis dan mengingat Allah.
‘Iyadz ibnu Ghanam menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Malaikat memberitahu kepadaku: “Sebaik-baik umatku berada di tingkatan-tingkatan tinggi. Mereka suka tertawa secara terang, jika mendapat nikmat dan rahmat dari Allah, tetapi mereka suka menangis secara rahsia, kerana mereka takut mendapat siksa dari Allah. Mereka suka mengingat Tuhannya di waktu pagi dan petang di rumah-rumah Tuhannya. Mereka suka berdoa dengan penuh harapan dan ketakutan. Mereka suka memohon dengan tangan mereka ke atas dan ke bawah. Hati mereka selalu merindukan Allah. Mereka suka memberi perhatian kepada manusia, meskipun mereka tidak dipedulikan orang. Mereka berjalan di muka bumi dengan rendah hati, tidak congkak, tidak bersikap bodoh dan selalu berjalan dengan tenang. Mereka suka berpakaian sederhana. Mereka suka mengikuti nasihat dan petunjuk Al Qur’an. Mereka suka membaca Al Qur’an dan suka berkorban. Allah suka memandangi mereka dengan kasih sayangNya. Mereka suka membahagikan nikmat Allah kepada sesama mereka dan suka memikirkan negeri-negeri yang lain. Jasad mereka di bumi, tapi pandangan mereka ke atas. Kaki mereka di tanah, tetapi hati mereka di langit. Jiwa mereka di bumi, tetapi hati mereka di Arsy. Roh mereka di dunia, tetapi akal mereka di akhirat. Mereka hanya memikirkan kesenangan akhirat. Dunia dinilai sebagai kubur bagi mereka. Kubur mereka di dunia, tetapi kedudukan mereka di sisi Allah sangat tinggi. Kemudian beliau menyebutkan firman Allah yang artinya: “Kedudukan yang setinggi itu adalah untuk orang-orang yang takut kepada hadiratKu dan yang takut kepada ancamanKu.”
11. Jika mereka berkeinginan, maka Allah memenuhinya.
Dari Anas ibnu Malik ra berkata: “Rasul saw bersabda: “Berapa banyak manusia lemah dan dekil yang selalu dihina orang, tetapi jika ia berkeinginan, maka Allah memenuhinya, dan Al Barra’ ibnu Malik, salah seorang di antara mereka.”
Ketika Barra’ memerangi kaum musyrikin, para sahabat: berkata: “Wahai Barra’, sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: “Andaikata Barra’ berdoa, pasti akan terkabul. Oleh kerana itu, berdoalah untuk kami.” Maka Barra’ berdoa, sehingga kami diberi kemenangan.
Di medan peperangan Sus, Barra’ berdo’a: “Ya Allah, aku mohon, berilah kemenangan kaum Muslimin dan temukanlah aku dengan NabiMu.” Maka kaum Muslimin diberi kemenangan dan Barra’ gugur sebagai syahid.
Rujukan:-
Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Hilya jilid I, hal 16
12. Keyakinan mereka dapat menggoncangkan gunung.
Abdullah ibnu Mas’ud pernah menuturkan:
“Pada suatu waktu ia pernah membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan”, pada telinga seorang yang pengsan. Maka dengan izin Allah, orang itu segera sedar, sehingga Rasuulllah saw bertanya kepadanya: “Apa yang engkau baca di telinga orang itu?” Kata Abdullah: “Aku tadi membaca firman Allah: “Afahasibtum annamaa khalaqnakum ‘abathan” sampai akhir surah.” Maka Rasul saw bersabda: “Andaikata seseorang yakin kemujarabannya dan ia membacakannya kepada suatu gunung, pasti gunung itu akan hancur.”
- Hadis riwayat Abu Nu’aim dalam Al Hilya jilid I hal 7
DARJAT WALI-WALI ALLAH
AL AQTAB
Al Aqtab berasal dari kata tunggal Al Qutub yang mempunyai erti penghulu. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Al Aqtab adalah darjat kewalian yang tertinggi. Jumlah wali yang mempunyai darjat tersebut hanya terbatas seorang saja untuk setiap masanya. Seperti Abu Yazid Al Busthami dan Ahmad Ibnu Harun Rasyid Assity. Di antara mereka ada yang mempunyai kedudukan di bidang pemerintahan, meskipun tingkatan taqarrubnya juga mencapai darjat tinggi, seperti para Khulafa’ur Rasyidin, Al Hasan Ibnu Ali, Muawiyah Ibnu Yazid, Umar Ibnu Abdul Aziz dan Al Mutawakkil.
AL AIMMAH
Al Aimmah berasal dari kata tunggal imam yang mempunyai erti pemimpin. Setiap masanya hanya ada dua orang saja yang dapat mencapai darjat Al Aimmah. Keistimewaannya, ada di antara mereka yang pandangannya hanya tertumpu ke alam malakut saja, ada pula yang pandangannya hanya tertumpu di alam malaikat saja.
AL AUTAD
Al Autad berasal dari kata tunggal Al Watad yang mempunyai erti pasak. Yang memperoleh darjat Al Autad hanya ada empat orang saja setiap masanya. Kami menjumpai seorang di antara mereka dikota Fez di Morocco. Mereka tinggal di utara, di timur, di barat dan di selatan bumi, mereka bagaikan penjaga di setiap pelusuk bumi.
AL ABDAL
Al Abdal berasal dari kata Badal yang mempunyai erti menggantikan. Yang memperoleh darjat Al Abdal itu hanya ada tujuh orang dalam setiap masanya. Setiap wali Abdal ditugaskan oleh Allah swt untuk menjaga suatu wilayah di bumi ini.
Dikatakan di bumi ini mempunyai tujuh daerah. Setiap daerah dijaga oleh seorang wali Abdal. Jika wali Abdal itu meninggalkan tempatnya, maka ia akan digantikan oleh yang lain. Ada seorang yang bernama Abdul Majid Bin Salamah pernah bertanya pada seorang wali Abdal yang bernama Muaz Bin Asyrash, amalan apa yang dikerjakannya sampai ia menjadi wali Abdal? Jawab Muaz Bin Asyrash: “Para wali Abdal mendapatkan darjat tersebut dengan empat kebiasaan, yaitu sering lapar, gemar beribadah di malam hari, suka diam dan mengasingkan diri”.
AN NUQABA
An Nuqaba’ berasal dari kata tunggal Naqib yang mempunyai erti ketua suatu kaum. Jumlah wali Nuqaba’ dalam setiap masanya hanya ada dua belas orang. Wali Nuqaba’ itu diberi karamah mengerti sedalam-dalamnya tentang hukum-hukum syariat. Dan mereka juga diberi pengetahuan tentang rahsia yang tersembunyi di hati seseorang. Selanjutnya mereka pun mampu untuk meramal tentang watak dan nasib seorang melalui bekas jejak kaki seseorang yang ada di tanah. Sebenarnya hal ini tidaklah aneh. Kalau ahli jejak dari Mesir mampu mengungkap rahsia seorang setelah melihat bekas jejaknya. Apakah Allah tidak mampu membuka rahsia seseorang kepada seorang waliNya?
AN NUJABA
An Nujaba’ berasal dari kata tunggal Najib yang mempunyai erti bangsa yang mulia. Wali Nujaba’ pada umumnya selalu disukai orang. Dimana sahaja mereka mendapatkan sambutan orang ramai. Kebanyakan para wali tingkatan ini tidak merasakan diri mereka adalah para wali Allah. Yang dapat mengetahui bahawa mereka adalah wali Allah hanyalah seorang wali yang lebih tinggi darjatnya. Setiap zaman jumlah mereka hanya tidak lebih dari lapan orang.
AL HAWARIYUN
Al Hawariyun berasal dari kata tunggal Hawariy yang mempunyai erti penolong. Jumlah wali Hawariy ini hanya ada satu orang sahaja di setiap zamannya. Jika seorang wali Hawariy meninggal, maka kedudukannya akan di-ganti orang lain. Di zaman Nabi hanya sahabat Zubair Bin Awwam saja yang mendapatkan darjat wali Hawariy seperti yang dikatakan oleh sabda Nabi:
“Setiap Nabi mempunyai Hawariy. Hawariyku adalah Zubair ibnul Awwam”.
Walaupun pada waktu itu Nabi mempunyai cukup banyak sahabat yang setia dan selalu berjuang di sisi beliau. Tetapi beliau saw berkata demikian, kerana beliau tahu hanya Zubair sahaja yang meraih darjat wali Hawariy. Kelebihan seorang wali Hawariy biasanya seorang yang berani dan pandai berhujjah.
AL-RAJBIYUN
Ar Rajbiyun berasal dari kata tunggal Rajab. Wali Rajbiyun itu adanya hanya pada bulan Rajab saja. Mulai awal Rajab hingga akhir bulan mereka itu ada. Selanjutnya keadaan mereka kembali biasa seperti semula. Setiap masa, jumlah mereka hanya ada empat puluh orang sahaja. Para wali Rajbiyun ini berpecah di berbagai wilayah. Di antara mereka ada yang saling mengenal, tapi kebanyakannya tidak.
Disebutkan bahawa ada sebahagian orang dari Wali Rajbiyun yang dapat melihat hati orang-orang Syiah melalui kasyaf. Ada dua orang Syiah yang mengaku sebagai Ahlu Sunnah dihadapan seorang wali Rajbiyun. Lalu keduanya diusir, kerana wali Rajbiyun itu melihat keduanya berupa dua ekor babi, sebab keduanya membenci Abu Bakar, Umar dan sahabat-sahabat lain. Keduanya hanya mencintai Ali dan sejumlah sahabatnya. Ketika keduanya bertanya padanya, maka si wali tersebut berkata: “Aku lihat kamu berdua berupa dua ekor babi, kerana kamu menganut mazhab Syiah dan membenci para sahabat Nabi”. Ketika berita itu disedari kebenarannya oleh keduanya, maka keduanya mengaku benar dan segera memohon ampun kepada Allah. Demikianlah secebis kisah kasyaf seorang wali Rajbiyun.
Pada umumnya, di bulan Rajab, sejak awal harinya, para wali Rajbiyun menderita sakit, sehingga mereka tidak dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Selama bulan Rajab, mereka senantiasa mendapat berbagai pengetahuan secara kasyaf, kemudian mereka memberitahukannya kepada orang lain. Anehnya penderitaan mereka hanya berlangsung di bulan Rajab. Setelah bulan Rajab berakhir, maka kesehatan mereka kembali seperti semula.
AL-KHATAMIYUN
Al Khatamiyun berasal dari kata Khatam yang mempunyai erti penutup atau penghabisan. Maksudnya darjat AlKhatamiyun adalah sebagai penutup para wali. Jumlah mereka hanya seorang. Tidak ada darjat kewalian umat Muhammad yang lebih tinggi dari tingkatan ini. Jenis wali ini hanya akan ada di akhir masa, iaitu ketika Nabi Isa as.datang kembali.
Di antaranya, ada para Wali yang hatinya seperti Nabi Adam as. Jumlah mereka hanya tiga ratus orang. Sabda Nabi saw: “Mereka berhati seperti hati Adam as”. Mereka diberi anugerah tersendiri oleh Allah swt. Syeikh Muhyidin berkata: “Jumlah wali jenis ini bukan hanya tiga ratus orang saja dikalangan umatnya, tetapi ada juga dikalangan umat-umat lain. Tentang keberadaan mereka hanya dapat diketahui secara kasyaf. Setiap masanya dunia tidak pernah kosong dari keberadaan mereka. Mereka mempunyai budi pekerti Ilahi, mereka amat dekat disisi Allah. Doa mereka selalu diterima oleh Allah.
Mereka senang dengan doa: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami suka menganiaya diri kami. Jika Engkau tidak berkenan memberi ampunan dan kasih sayang kepada kami, pasti kami akan termasuk orang-orang yang rugi”. Di antara mereka ada pula yang berhati seperti hati Nabi Nuh as. Jumlah mereka hanya empat puluh orang di setiap zamannya. Hati mereka seperti hatinya Nabi Nuh as. Beliau adalah Nabi dan Rasul pertama. Mereka suka berdoa, seperti doa Nabi Nuh as yang ertinya: “TuhanKu, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sesiapa sahaja dari orang beriman, lelaki ataupun wanita yang masuk ke dalam rumahku dan jangan Engkau tambahkan bagi orang-orang yang berbuat aniaya kecuali kebinasaan”. Tingkatan wali dari jenis ini sukar diraih orang, sebab ciri khas mereka sangat keras dalam menegakkan agama, seperti sifat Nabi Nuh as. Mereka selalu memperhatikan sabda Nabi saw yang ertinya: “Barangsiapa yang beribadah selama empat puluh hari dengan penuh ikhlas, maka akan terpancar ilmu hakikat dari lubuk hatinya ke lidahnya”.
Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Nabi Ibrahim. Jumlah wali jenis ini hanya ada tujuh orang dalam setiap zamamnya. Rasulullah saw pernah menceritakan tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka suka dengan doa
Nabi Ibrahim as yang ertinya: “Tuhanku, berikan kepadaku kebijaksanaan, dan ikutkan aku kepada orang-orang salih”. Mereka diberi keistimewaan yang luar biasa, hati mereka dibersihkan dari rasa ragu, rasa dengki dan rasa buruk sangka terhadap Khalik maupun makhluk, mereka terlindung dari sebarang perbuatan buruk. Syeikh Muhyiddin berkata: “Aku pernah menemui salah seorang dari jenis wali tersebut, aku kagum dengan kemuliaan budi pekertinya, luas pengetahuannya dan kesucian hatinya, sampai aku beranggapan bahwa kesenangan syurga telah dipercepatkan baginya”. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Jibril. Jumlah wali jenis ini hanya ada lima orang sahaja dalam setiap zamannya. Rasulullah saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Mereka diberi kekuatan seperti yang diberikan kepada malaikat Jibril yang amat kuat.
Di hari kiamat kelak, mereka akan dikumpulkan dengan malaikat Jibril. Dan malaikat Jibril senantiasa membantu rohani mereka, sehingga mereka selalu terpimpin. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Mikail as. Jumlah mereka hanya ada tiga orang sahaja dalam setiap masanya. Keistimewaan mereka suka berlemahlembut terhadap semua orang, dan mereka diberi kekuatan seperti Malaikat Mikail. Di antaranya pula ada yang berhati seperti hati Malaikat Israfil. Jumlah mereka hanya ada satu orang sahaja dalam setiap zamann. Nabi saw pernah menyebut tentang mereka dalam salah satu sabdanya. Menurut pengamatan kami,Syeikh Abu Yazid Al Bustami termasuk salah seorang dari jenis wali ini. Termasuk juga Nabi Isa as. Syeikh Al Muhyiddin berkata: “Di antara tokoh-tokoh sufi ada yang diberi hati seperti hati Nabi Isa, kedudukan mereka sangat tinggi di sisi Allah swt”. Di antaranya pula ada yang diberi hati seperti hati Nabi Daud as. Jumlah mereka di setiap masa hanya terbatas beberapa orang saja. Mereka diberi berbagai keistimewaan, kedudukan tinggi di dunia dan ketebalan iman.
RIJALUL GHAIB
Di antaranya pula ada yang diberi pangkat Rijalul Ghaib atau manusia-manusia misteri. Jumlah wali jenis ini hanya sepuluh orang di setiap masa. Mereka orang-orang yang selalu khusyu’, mereka tidak berbicara kecuali dengan perlahan atau berbisik, kerana mereka merasa bahwa Allah swt selalu mengawasi mereka. Mereka sangat misteri, sehingga keberadaan mereka tidak banyak dikenal kecuali oleh ahlinya. Mereka selalu rendah hati, malu dan mereka tidak banyak mementingkan kesenangan dunia. Boleh dikata segala tindak tanduk mereka selalu misteri. Di antaranya pula ada yang selalu menegakkan agama Allah. Jumlah mereka hanya lapan belas orang di setiap masa. Ciri khas mereka adalah selalu menegakkan hukum-hukum Allah. Dan mereka bersikap keras terhadap segala penyimpangan.
Syeikh Abu Madyan termasuk salah seorang di antara mereka. Beliau berkata kepada murid-muridnya: “Tampilkan kepada manusia tanda redha kamu sebagaimana kamu menampilkan rasa ketidaksenangan kamu, dan perlihatkan
kepada manusia segala nikmat yang diberikan Allah, baik yang zahiriyah mahupun batiniyah seperti yang dianjurkan Allah dalam firmanNya berikut:
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaknya engkau menyebut-nyebutnya sebagai tanda bersyukur”26
26 Surah Adh Dhuha: 11
RIJALUL QUWWATUL ILAHIYAH
Di antaranya pula ada wali yang dikenal dengan nama Rijalul Quwwatul Ilahiyah ertinya orang-orang yang diberi kekuatan oleh Tuhan. Jumlah mereka hanya lapan orang sahaja di setiap zaman. Wali jenis ini mempunyai keistimewaan, iaitu sangat tegas terhadap orang-orang kafir dan terhadap orang-orang yang suka memperkecilkan agama. Sedikit pun mereka tidak takut oleh kritikan orang. Di kota Fez ada seorang yang bernama Abu Abdullah Ad Daqqaq. Beliau dikenal sebagai seorang wali dari jenis Rijalul Quwwatul Ilahiyah. Di antaranya pula ada jenis wali yang sifatnya keras dan tegas. Jumlah mereka hanya ada 5 orang disetiap zaman. Meskipun watak mereka tegas, tetapi sikap mereka lemah lembut terhadap orang-orang yang suka berbuat kebajikan.
RIJALUL HANANI WAL ATHFIL ILAHI
Di antaranya pula ada jenis wali yang dikenal dengan nama Rijalul Hanani Wal Athfil Illahi ertinya mereka yang diberi rasa kasih sayang Allah. Jumlah mereka hanya ada lima belas orang di setiap zamannya. Mereka selalu bersikap kasih sayang terhadap manusia baik terhadap yang kafir mahupun yang mukmin. Mereka melihat manusia dengan pandangan kasih sayang, kerana hati mereka dipenuhi rasa insaniyah yang penuh rahmat.
RIJALUL HAIBAH WAL JALAL
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Haibah Wal Jalali. Jumlah mereka hanya empat orang di setiap masa. Jenis wali tingkatan ini dikenal sebagai orang-orang yang hebat dan mengkagumkan, meskipun sifat mereka lemah lembut, tetapi orang-orang yang menemui mereka akan tunduk. Mereka tidak dikenal di bumi, tapi mereka adalah orang-orang yang dikenal di langit. Di antara mereka ada yang mempunyai hati seperti Nabi Muhammad saw, ada pula yang mempunyai hati seperti Nabi Syuaib, Nabi Salleh dan Nabi Hud. Sayyid Muhyiddin berkata: “Aku pernah menemui wali golongan ini di kota Damsyik”.
RIJALUL FATHI
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Fathi. Ertinya rahsia-rahsia Allah swt selalu terbuka bagi mereka. Jumlah mereka hanya ada 24 orang di setiap masanya. Jumlah mereka sama dengan bilangan jam, yaitu 24 orang. Meskipun demikian, mereka tidak pernah berkumpul di satu tempat dalam jumlah sebanyak itu. Adanya mereka menyebabkan terbukanya pintu-pintu pengetahuan, baik yang nyata mahupun yang rahsia.
RIJALUL MA’ARIJ AL’-'ULA
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam kelompok Rijalul Ma’arij Al ‘Ula. Jumlah mereka hanya tujuh orang di setiap masa. Mereka termasuk wali-wali tingkatan tinggi, hamper setiap saatnya mereka naik ke alam malakut, mereka adalah orang-orang pilihan.
RIJALU TAHTIL ASFAL
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalu Tahtil Asfal, iaitu mereka yang berada di alam terbawah di bumi. Jumlah mereka tidak lebih dari 21 orang di setiap masa. Ciri khas wali ini, hati mereka selalu hadir di hadapan Allah.
RIJALUL IMDADIL ILAHI WAL KAUN
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Imdadil Ilahi Wal Kauni, iaitu mereka yang selalu mendapat kurniaan Ilahi. Jumlah mereka tidak lebih dari tiga orang di setiap masa. Mereka selalu mendapat pertolongan Allah untuk menolong manusia sesamanya. Sikap mereka dikenal lemah lembut dan berhati penyayang. Mereka senantiasa menyalurkan anugerah-anugerah Allah kepada manusia. Pokoknya, adanya mereka menunjukkan berpanjangannya kasih sayang Allah kepada makhlukNya.
ILAHIYUN RAHMANIYUN
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Ilahiyun Rahmaniyun, iaitu manusia-manusia yang diberi rasa kasih sayang yang luar biasa. Jumlah mereka ini hanya tiga orang di setiap masa. Sifat mereka seperti wali-wali Abdal, meskipun mereka tidak termasuk didalamnya. Kegemaran mereka suka mengkaji firman-firman Allah.
RIJALUL ISTITHAALAH
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Istithaalah, iaitu manusia-manusia yang selalu mendapat pertolongan Allah. Jumlah mereka hanya seorang dalam setiap masa. Yang termasuk kelompok ini adalah Syeikh Abdul Qadir Jilani. Mereka selalu menolong manusia dan mereka sangat ditakuti.
RIJALUL GHINA BILLAH
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalul Ghina Billah, iaitu orang-orang yang tidak memerlukan kepada manusia sedikit pun. Jumlah mereka hanya dua orang di setiap masanya. Mereka selalu mendapat siraman rohani dari alam malakut, sehingga kelompok ini tidak memerlukan kepada bantuan sesiapa pun, selain bantuan Allah.
RIJALU ‘AINUT TAHKIM WAZ ZAWAID
Di antaranya pula ada yang termasuk dalam golongan Rijalu ‘Ainut Tahkim Waz Zawaid. Jumlah mereka hanya sepuluh orang di setiap zamannya. Mereka senantiasa meningkatkan keyakinannya terhadap masalah-masalah yang ghaib. Seluruh hidup mereka terlihat aktif di semua aktivitas ibadah.
RIJALUL ISYTIQAQ
Diantaranya pula ada yang termasuk dalam golongan RijalulIsytiqaq, iaitu mereka yang selalu rindu kepada Allah. Jumlah mereka hanya lima orang di setiap zamannya. Kegemaran mereka hanya memperbanyakkan solat di siang hari dan di malam hari.
AL-MULAMATIYAH
Di antaranya, ada yang termasuk dalam golongan Al Mulamatiyah. Mereka tergolong dari wali darjat yang tinggi, pimpinan tertingginya adalah Nabi Muhammad saw. Mereka sangat berhati-hati dalam melaksanakan syariat Islam. Segala sesuatu mereka tempatkan di tempatnya yang tepat. Tindak tanduk mereka selalu didasari rasa takut dan hormat kepada Allah. Sudah tentu keberadaan mereka sangat diperlukan, meskipun mereka tidak terbatas. Ada kalanya jumlah mereka meningkat, tetapi ada kalanya pula jumlah mereka berkurangan.
AL-FUQARA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan AlFuqara’. Jumlah mereka ada kalanya meningkat dan ada kalanya berkurangan. Ciri khas mereka ini selalu merendahkan diri. Mereka merasa rendah di hadapan Allah.
AS-SUFIYYAH
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam kelompok As Sufiyyah. Jumlah mereka tidak terbatas. Ada kalanya membesar dan ada kalanya pula berkurangan. Mereka dikenal sebagai wali yang amat luhur budi pekertinya. Mereka selalu menghias diri mereka dengan kebajikan-kebajikan yang sesuai dengan ketinggian budi pekerti mereka.
AL-IBAAD
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al ‘Ibaad. Mereka dikenali sebagai orang-orang yang suka beribadah. Pokoknya, ibadah merupakan kegiatan mereka sehari-hari, mereka suka mengasingkan diri di gunung-gunung, di lembah-lembah dan di pantai-pantai. Di antara mereka ada yang mahu bekerja, tetapi kebanyakan dari mereka meninggalkan semua kegiatan duniawi. Puasa sepanjang masa dan beribadah di malam hari merupakan syiar mereka. Sebab, menurut mereka dunia ini adalah tempat untuk menyuburkan amal-amal di akhirat. Abu Muslim Al Khaulani adalah di antara wali tingkatan ini. Biasanya jika ia merasa letih ketika beribadah di malam hari, maka ia memukul kedua kakinya seraya berkata: “Kamu berdua lebih pantas dipukul dari binatang ternakanku”.
AZ-ZUHAAD
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Az Zuhaad. Mereka termasuk orang-orang yang suka meninggalkan kesenangan duniawi. Mereka mempunyai harta, tetapi mereka tidak pernah menikmatinya sedikitpun, sebab, seluruh hartanya mereka nafkahkan pada jalan Allah. Sayyid Muhyiddin berkata: “Di antara bapa saudaraku ada yang tergolong dari wali tingkatan ini”. Disebutkan bahawa Syeikh Abdullah At Tunisi, seorang ahli ibadah di masanya, ia dikenal sebagai salah seorang wali Az Zuhad. Pada suatu hari, penguasa kota Tilmasan menghampiri tempat Syeikh Abdullah seraya berkata kepadanya: “Wahai Syeikh Abdullah, apakah aku boleh solat dengan pakaian kebesaranku ini?” Mendengar pertanyaan itu, Syeikh Abdullah tertawa. Tanya si penguasa: “Mengapa engkau tertawa, wahai Syeikh? Jawab Syeikh Abdullah: “Aku tertawa kerana lucunya pertanyaanmu tadi, sebab mengapa engkau bertanya kepadaku seperti itu, padahal pakaianmu dan makananmu dari harta yang haram?” Mendengar jawaban Syeikh Abdullah seperti itu, maka si penguasa menangis dan menyatakan taubatnya kepada Syeikh, selanjutnya ia meninggalkan kekuasaannya demi untuk mengabdikan diri kepada Syeikh Abdullah, sehingga beliau berkata: “Mintalah doa kepada Yahya Bin Yafan, sesungguhnya ia adalah seorang penguasa dan seorang ahli zuhud, andaikata aku diuji sepertinya, mungkin aku tidak dapat melaksanakannya”.
RIJALUL MAA’I
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Rijalul Maa’i. Mereka adalah para wali yang senantiasa beribadah di pinggir-pinggir laut dan sungai. Mereka tidak banyak dikenal, kerana mereka suka mengasingkan diri. Disebutkan, bahwa Syeikh Abu Saud Asy Syibli pernah berada di pinggir sungai Dajlah di Baghdad. Ketika hatinya bergerak: “Apakah ada di antara hamba-hamba Allah yang beribadah di dalam air?” Tiba-tiba ada seorang yang muncul dari dalam air seraya berkata: “Ada, wahai Abu Saud. Di antara hamba-hamba Allah ada juga yang beribadah di dalam air dan aku termasuk di antara mereka. Aku berasal dari negeri Takrit, aku sengaja keluar, kerana beberapa hari mendatang akan terjadi musibah di negeri Baghdad”. Kemudian ia menghilang ke dalam air. Kata Abu Saud: “Ternyata tidak lebih dari lima belas hari musibah memang terjadi.”
AL-AFRAD
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Afrad. Mereka termasuk wali-wali berkedudukan tinggi. Di antara mereka adalah Syeikh Muhammad Al ‘Awani, sahabat karib Syeikh Abdul Qodir Al Jailani. Mereka ini jarang dikenal manusia awam, kerana kedudukan mereka terlalu tinggi. Jumlah mereka tidak terbatas. Ada kalanya jumlah mereka meningkat dan ada kalanya pula berkurangan.
AL-UMANA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Umana’ artinya orang-orang yang dapat diberikan kepercayaan. Di antara mereka adalah Abu Ubaidah Ibnul Jarrah, sepertimana yang disebutkan oleh Nabi saw: “Abu Ubaidah adalah orang yang paling dapat diberi kepercayaan di antara umat ini”. Jumlah mereka tidak terbatas. Mereka jarang dikenal manusia, kerana mereka tidak pernah menonjol ditengah masyarakatnya.
AL-QURRA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Qurra’. Mereka ahli membaca Al Quran. Menurut sebuah hadis, wali-wali ini termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah, kerana mereka ahli Al Quran. Dan mereka harus dimuliakan. Syeikh Sahal Bin Abdullah At Tusturi termasuk di antara mereka.
AL-AHBAB
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Ahbab, iaitu orang-orang yang dikasihi. Jumlah mereka tidak terbatas, adakalanya meningkat, adakalanya pula berkurangan. Mereka mencapai tingkatan ini disebabkan mereka melaksanakan segala ibadah dan takarrub kerana cinta kepada Allah. Ibadah yang didasari cinta, lebih baik dari ibadah yang berharap pahala dan syurga. Maka sebagai imbalan baik bagi mereka, mereka mendapat kasih sayang Allah yang luar biasa.
AL-MUHADDATHUN
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Muhaddathun, iaitu orang-orang yang selalu diberi ilham oleh Allah. Menurut hadits Nabi, ada sebahagian dari umatku yang diberi ilham dari Allah. Maka Umar Bin Al Khattab termasuk salah satu dari mereka. Sayyid Muhyiddin Ibnu Arabi ra berkata: “Di zaman kami ada pula wali-wali Al Muhaddathun, di antaranya adalah Abul Abbas Al Khasyab dan Abu Zakariya Al Baha-i”. Para wali yang tergolong dalam golongan ini senantiasa mendapat bisikan-bisikan rohani dari penduduk alam malakut, misalnya dari Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail, sebab rohani mereka sudah dapat menembus alam arwah atau alam malakut.
AL-AKHILLA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Akhilla’. Mereka adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebab segala ibadah yang mereka lakukan selalu didasari cinta kepada Allah. Jumlah mereka tidak terbatas, adakalanya meningkat dan adakalanya berkurangan.
AS-SAMRA’
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan As Samra’. Erti kata As Samra’ adalah berkulit hitam manis. Jumlah mereka tidak terbatas. Mereka termasuk orang-orang yang senantiasa berdialog dengan Allah, sebab hati mereka selalu dipenuhi rasa ketuhanan yang tiada taranya.
AL-WIRATHAH
Di antaranya, ada pula yang termasuk dalam golongan Al Wirathah, iaitu mereka yang mendapat warisan dari Allah. Mereka adalah para ulama, pewaris para Nabi. Kelompok ini termasuk orang-orang yang gemar beribadah sampai melebihi dari batas kemampuannya. Mereka suka mengasingkan diri di tempat-tempat terpencil demi untuk memenuhi kecintaannya kepada Allah.Rate this:      Rate This
Jun 3, 2008

1khalifahTranslate article
 
 
 
 
 
 
 Arabian
 lBulgarian
 l Croatian
 l Czech
 l Denmark
 l Dutch
 lFinnish
 l Greek
 l Hindi
 l Italy
 l Portuguese
 lRomanian
 l Rusian
 l Spanish
 l Swedish
 l Translate artikel to your language

Cari di blog ini:Kategori  Pilih Kategori  Adab  adzan  Akhirat  Akidah  Al-Quran  allah  AM  Anak  Aurat  Azab  Azan  Bahasa Arab  Bersuci  Bunga  Doa  Dosa  English Language  Faraid  Futuhul Ghaib  Gambar  Haji  hajj  Internet  islam  Jin  Keris  Kiamat  Lelaki  Malaikat  Malaysia  Marhaban  Masjid  mecca  Mekah  muhammad pbuh  Nikah  pasangan hidup  pendidikan islam  Peribadi Rasulullah  Petua  Puasa  Resipi  Rezki  Roh  Senaman  Solat  tasauf  Tasawuf  Temuduga  Tokoh  Uncategorized  Video  Wanita  Wayang  Wuduk  Yahudi  Zakat  Zikir  zikr Laman
  * Islamic Tv

  * Pautan

  * Suara pemilik
Top Posts
  * 21 Petua mencantikkan wajah

  * Download: Ribuan kitab kuning

  * Terjemahan Zikir Munajat

  * Doa Selepas Solat Tahajjud

  * Bacaan Talkin jenazah

  * Hayati 10 ayat surah Al-Kahfi

  * Mimpi yang tidak baik

  * 22 Wirid selepas solat fardhu

  * Terjemahan Hizib Bahr

  * Himpunan kebangkitan ulama dan rakyat
Kiriman Terbaru
  * Himpunan kebangkitan ulama dan rakyat

  * Liwa’ Al-Islam

  * 3 Ayat Akhir Surah Al-Baqarah

  * Ayat 21 Surah Al-Hasyr

  * Malam Cinta Rasul Dataran Merdeka 2013

  * Malam Cinta Rasul 2013 Stadium Badminton Kuala Lumpur Cheras

  * Jom Gi Kuliah UAI

  * Universiti Kehidupan 233